Peternakan

Peternakan Burung Puyuh Kodim Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Anak Sekolah

Peternakan Burung Puyuh Kodim Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Anak Sekolah
Peternakan Burung Puyuh Kodim Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Anak Sekolah

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta agar penggunaan telur ayam dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) sementara diganti dengan telur puyuh atau daging sapi. 

Kebijakan ini dilakukan untuk menstabilkan harga komoditas selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Instruksi presiden tersebut langsung disambut positif oleh Kodim 0615/Kuningan. Lembaga ini telah lama memiliki peternakan burung puyuh petelur yang berpotensi mendukung program MBG. 

Keberadaan peternakan ini membuat wilayah Kuningan menjadi salah satu penyedia alternatif sumber protein bagi anak-anak sekolah melalui program MBG.

Produksi Telur Puyuh di Kodim Kuningan

Dandim 0615/Kuningan, Letkol Arh Hafda Prima Agung, menjelaskan bahwa peternakan burung puyuh di area Makodim secara rutin menghasilkan 1.000–1.200 butir telur per hari. Telur ini berasal dari sekitar 1.400 ekor burung puyuh yang dikelola dengan standar kesehatan dan kualitas tinggi.

Hafda menekankan, “Kami akan berusaha maksimal agar hasil dari peternakan puyuh yang kami laksanakan di Kodim 0615/Kuningan dapat bermanfaat untuk pemenuhan gizi anak sekolah dalam program MBG,” ujar dia.

Meskipun jumlah telur saat ini belum cukup untuk seluruh SPPG di Kabupaten Kuningan, Kodim menegaskan kesiapannya untuk terus memasok kebutuhan program MBG. Hal ini menjadi langkah awal dalam memastikan ketersediaan pangan bergizi tetap terjaga.

Strategi Menghadapi Permintaan yang Meningkat

Jika permintaan telur puyuh meningkat, Kodim Kuningan menyiapkan strategi penambahan jumlah burung puyuh petelur. Tujuan strategi ini agar produksi telur dapat menutupi seluruh kebutuhan pasokan SPPG, sehingga anak-anak sekolah menerima asupan protein yang cukup dan berkualitas.

Langkah ini sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Dengan mengandalkan telur puyuh sebagai sumber protein alternatif, ketergantungan terhadap telur ayam yang rawan fluktuasi harga bisa ditekan.

Telur Puyuh untuk Peningkatan Gizi Anak Sekolah

Telur puyuh merupakan sumber protein berkualitas tinggi serta mengandung vitamin B12, selenium, dan zat besi. Nutrisi ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Menggantikan sebagian menu MBG dengan telur puyuh memastikan kualitas gizi tetap optimal.

Hafda menambahkan, keberadaan peternakan puyuh di Kodim Kuningan merupakan upaya konkret mendukung program nasional sekaligus meningkatkan ketahanan pangan berbasis lokal. “Kita harap produksi telur puyuh ini bisa menutupi kekurangan pasokan protein dari telur ayam, terutama menjelang libur panjang,” katanya.

Sinergi Lintas Lembaga dalam Ketahanan Pangan

Arahan Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antar lembaga, termasuk TNI, pemerintah daerah, dan SPPG. Kodim 0615/Kuningan melalui peternakan burung puyuh membuktikan bahwa sektor pertanian dan peternakan dapat berperan langsung dalam program pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak.

Selain itu, kesiapan Kodim menambah jumlah burung puyuh sesuai kebutuhan menunjukkan fleksibilitas dan respons cepat terhadap perubahan permintaan pasar. Strategi ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam memperkuat ketahanan pangan melalui protein alternatif.

Tantangan dan Solusi Produksi Telur Puyuh

Meskipun potensi besar, beberapa tantangan tetap ada. Tantangan itu meliputi menjaga kualitas ternak, mencegah penyakit, serta memastikan distribusi tepat waktu ke dapur MBG. Kodim Kuningan terus melakukan pemantauan dan perbaikan manajemen peternakan agar hasil produksi stabil, aman, dan berkualitas tinggi.

Selain itu, permintaan yang meningkat memberikan peluang bagi Kodim dan pemerintah daerah untuk memperluas kapasitas peternakan. Jika skala produksi diperbesar, tidak hanya kebutuhan MBG terpenuhi, tetapi surplus telur puyuh juga dapat dipasarkan untuk mendukung ekonomi lokal.

Telur Puyuh sebagai Alternatif Ketahanan Pangan Lokal

Kasus Kuningan menjadi contoh nyata bagaimana ketahanan pangan dapat diterapkan dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Peternakan burung puyuh yang dikelola Kodim 0615/Kuningan menunjukkan bahwa penggunaan protein alternatif dapat menjadi solusi praktis menghadapi fluktuasi harga dan keterbatasan pasokan telur ayam.

Dengan dukungan pemerintah pusat, arahan Presiden, dan kerja sama lintas lembaga, produksi telur puyuh siap memperkuat ketahanan pangan nasional. Anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat program MBG akan tetap memperoleh menu bergizi, sementara peternak lokal mendapatkan pasar stabil dan berkelanjutan.

Dampak Positif terhadap Perekonomian Lokal

Selain mendukung program MBG, pengembangan peternakan puyuh di Kuningan memiliki dampak ekonomi positif. Peternakan memberikan peluang kerja, meningkatkan keterampilan masyarakat, dan memacu pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat berjalan beriringan.

Dengan pemanfaatan telur puyuh, pemerintah daerah bisa memastikan distribusi pangan bergizi merata, sementara fluktuasi harga telur ayam tidak lagi mengganggu stabilitas program MBG. Strategi ini menunjukkan bahwa solusi lokal bisa bersinergi dengan kebijakan nasional.

Arahan Presiden untuk menggunakan telur puyuh sebagai pengganti sementara telur ayam dalam program MBG memberikan dampak nyata. 

Kodim 0615/Kuningan siap memasok telur puyuh, menyesuaikan produksi dengan permintaan, dan mendukung ketahanan pangan lokal. Anak-anak sekolah tetap menerima menu bergizi, sementara peternak lokal memiliki pasar stabil.

Langkah ini menegaskan sinergi efektif antara pemerintah, TNI, dan lembaga gizi dalam memastikan program MBG berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi generasi muda.

Keberhasilan ini bisa menjadi model nasional dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis daerah melalui protein alternatif yang inovatif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index