Wamenekraf

Wamenekraf Tegaskan Potensi Pemuda sebagai Pilar Ekonomi Kreatif Indonesia Masa Depan

Wamenekraf Tegaskan Potensi Pemuda sebagai Pilar Ekonomi Kreatif Indonesia Masa Depan
Wamenekraf Tegaskan Potensi Pemuda sebagai Pilar Ekonomi Kreatif Indonesia Masa Depan

JAKARTA - Generasi muda Indonesia kini menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional. 

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menekankan bahwa pemuda bukan sekadar peserta, tetapi pilar utama dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif mulai dari komunitas terkecil hingga level nasional.

“Ekonomi kreatif tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada praktik berkelanjutan dan bertanggung jawab, seperti prinsip upcycling dan zero-waste, yang dapat diinisiasi generasi muda di berbagai subsektor, termasuk fesyen dan kriya,” ujar Wamen Ekraf Irene. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa inovasi generasi muda tidak sekadar berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Karang Taruna sebagai Wadah Pemberdayaan Pemuda

Keterlibatan pemuda dalam sektor ekonomi kreatif semakin nyata melalui organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna. Tahun ini, Karang Taruna merayakan usia 65 tahun dan memiliki rekam jejak panjang dalam membina generasi muda di seluruh Indonesia. 

Irene menegaskan bahwa keberhasilan ekonomi kreatif bergantung pada kolaborasi hexahelix melibatkan pemerintah, akademisi, industri, komunitas, media, dan pemuda di mana Karang Taruna berperan strategis mendorong ekonomi kreatif hingga ke tingkat komunitas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, sektor ekonomi kreatif telah menyerap 27,4 juta tenaga kerja, dengan sekitar 57,2 persen berusia di bawah 42 tahun. Data ini menegaskan bahwa pemuda adalah kelompok dominan yang menggerakkan pertumbuhan sektor ekraf. 

“Pemuda bukan sekadar penonton, mereka adalah inovator, pelopor, dan pelaku utama dalam ekosistem ekonomi kreatif,” tambah Irene.

Pengukuhan dan Rakernas Karang Taruna

Sorotan ini muncul dalam acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Nasional Karang Taruna Masa Bakti 2025–2030. Bertempat di Mall Alam Sutera, Banten, pada 22 November 2025, acara mengangkat tema Karang Taruna Berdaya; Indonesia Sejahtera, menekankan pemberdayaan pemuda sebagai fondasi pertumbuhan sosial dan ekonomi. 

Kehadiran Wamen Ekraf Irene menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sinergi dengan generasi muda sebagai “the new engine of growth” dimulai dari akar rumput.

Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan rasa syukur dan harapan besar bagi organisasi. 

Ia menegaskan Karang Taruna akan menjadi mesin pemberdayaan masyarakat, mendorong kemandirian ekonomi, dan membangun kolaborasi dengan lintas kementerian untuk berperan aktif mensejahterakan masyarakat hingga level desa, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Prinsip yang menjadi pegangan organisasi adalah militan, profesional, inovatif, inklusif, berintegritas, dan kolaboratif.

Apresiasi dari Pemerintah dan Daerah

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sebagai Pembina Umum Karang Taruna, memberikan apresiasi terhadap penguatan organisasi kepemudaan ini. 

“Karang Taruna menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk belajar kepemimpinan, memperkuat tanggung jawab sosial, dan menggerakkan program pengembangan potensi pemuda. Pengukuhan pengurus nasional ini memperkuat fondasi pemuda untuk berkontribusi mulai dari tingkat paling bawah hingga mendukung pembangunan nasional,” ujarnya.

Gubernur Banten Andra Soni juga menyoroti peran Karang Taruna dalam menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan memperkuat pemberdayaan sosial di daerah.

“Pengalaman saya bersama Karang Taruna menunjukkan bahwa organisasi ini mampu menginspirasi pemuda untuk bergerak dari tingkat lokal dan menjadi motor penggerak kesejahteraan sosial. Karang Taruna berdaya berarti Indonesia sejahtera, dan kami mendukung langkah mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi,” kata Andra.

Pemberdayaan Komunitas sebagai Strategi Ekonomi Kreatif

Dalam praktiknya, kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan membuka peluang luas bagi pengembangan ekonomi kreatif. 

Pemuda terlibat aktif dalam berbagai subsektor, mulai dari kriya, fesyen, kuliner, hingga teknologi digital, dengan praktik ramah lingkungan dan inovatif. Irene menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan agar ekosistem ekonomi kreatif tetap produktif dan inklusif.

Selain itu, sinergi lintas kementerian diharapkan mempercepat sertifikasi, pendampingan, dan akses pasar bagi usaha kreatif yang digerakkan pemuda. Pendekatan ini memungkinkan inovasi yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas produk, dan membuka akses ke pasar nasional maupun internasional.

Pemuda dan Transformasi Sosial

Pengukuhan dan Rakernas Pengurus Nasional Karang Taruna 2025–2030 menegaskan bahwa pemberdayaan pemuda tidak hanya terkait kegiatan ekonomi, tetapi juga membangun kapasitas sosial dan kreativitas yang berdampak luas. 

Melalui program berbasis komunitas, generasi muda dapat mengidentifikasi peluang bisnis, mengembangkan produk lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

“Keberhasilan ekonomi kreatif di masa depan bergantung pada sejauh mana pemuda dapat mengimplementasikan inovasi yang berdampak, inklusif, dan berkelanjutan. Karang Taruna memiliki kapasitas untuk menjadi pionir perubahan dari tingkat lokal hingga nasional,” ujar Irene.

Menuju Indonesia Sejahtera melalui Ekonomi Kreatif

Secara keseluruhan, pengukuhan dan Rakernas Pengurus Nasional Karang Taruna menunjukkan bagaimana kolaborasi pemerintah, organisasi kepemudaan, dan masyarakat dapat memperkuat peran pemuda dalam pembangunan nasional. 

Dengan basis komunitas, kreativitas, dan keberlanjutan, pemuda Indonesia diyakini akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif hingga ke akar rumput, sekaligus mendukung tercapainya kesejahteraan nasional.

Ekosistem ekonomi kreatif yang dikuasai generasi muda diharapkan menjadi pilar utama Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global, memaksimalkan potensi lokal, dan mempersiapkan masyarakat yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing. 

Kolaborasi strategis antara pemerintah, organisasi kepemudaan, dan sektor industri menjadi kunci keberhasilan ekosistem ini.

Dengan penguatan kapasitas, dukungan kebijakan, dan inovasi berkelanjutan, pemuda melalui Karang Taruna mampu menjadi agen perubahan yang menggerakkan ekonomi kreatif, membangun kesejahteraan sosial, dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional, selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index