Bank

Strategi Bank Jadi Penentu Keberhasilan Penyesuaian Kredit Saat BI Rate Turun

Strategi Bank Jadi Penentu Keberhasilan Penyesuaian Kredit Saat BI Rate Turun
Strategi Bank Jadi Penentu Keberhasilan Penyesuaian Kredit Saat BI Rate Turun

JAKARTA - Penurunan BI Rate pada 2025 mulai menembus sektor kredit, namun keberhasilan transmisi kebijakan moneter sangat tergantung pada strategi masing-masing bank. 

Meski bunga kredit perlahan turun, OJK menekankan perlunya penyesuaian yang hati-hati agar stabilitas industri tetap terjaga.

Transmisi BI Rate ke Kredit Mulai Terlihat

Sejak Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate hingga lima kali sepanjang 2025, respons perbankan mulai muncul melalui penyesuaian bunga kredit dan dana pihak ketiga (DPK). 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan bahwa proses transmisi berjalan bertahap, tetapi tren penurunan bunga kredit pada beberapa segmen telah terlihat.

Data menunjukkan, rata-rata suku bunga kredit rupiah turun cukup signifikan secara tahunan. Kredit investasi misalnya, turun 50 basis poin menjadi 8,25 persen pada September 2025 dibandingkan 8,75 persen tahun sebelumnya. 

Kredit modal kerja juga turun 41 bps menjadi 8,46 persen dari sebelumnya 8,87 persen. Di sisi penghimpunan dana, bunga DPK rupiah menunjukkan penurunan, dengan suku bunga tertimbang DPK turun 11 bps dari 2,89 persen menjadi 2,78 persen, didorong oleh penurunan bunga deposito menjadi 4,96 persen dari 5,24 persen pada bulan sebelumnya.

Dian menegaskan, “Umumnya, penurunan BI Rate cenderung diikuti dengan penurunan suku bunga kredit meskipun dengan jeda waktu tertentu.”

Ruang Penurunan Bunga Kredit Masih Ada
Menurut Dian, suku bunga kredit masih memiliki ruang untuk turun lebih lanjut, sejalan dengan arah kebijakan moneter 2025, terutama jika suku bunga global ikut melandai. Ekspektasi penurunan suku bunga global pada kuartal IV-2025 menjadi faktor tambahan yang mendukung.

Namun, kecepatan penurunan sangat bergantung pada strategi masing-masing bank. Struktur biaya, terutama cost of fund (CoF), menjadi pertimbangan penting. “Bank perlu mengoptimalkan strategi pendanaan mereka, terutama dengan meningkatkan porsi dana murah. 

Upaya ini penting untuk menciptakan fleksibilitas dalam penetapan suku bunga kredit, sekaligus menjaga daya saing dan profitabilitas di tengah dinamika pasar yang terus berkembang,” ujar Dian.

Penyesuaian Bunga Harus Bertahap dan Transparan

OJK mendorong perbankan melakukan penyesuaian bunga kredit secara hati-hati dan terukur. Dian menjelaskan, “Penyesuaian ini diharapkan tidak menimbulkan persaingan suku bunga yang tidak sehat.” 

Bank juga diingatkan untuk menjaga keterbukaan informasi kepada nasabah terkait produk, struktur biaya, dan risiko. Hal ini penting agar konsumen dapat membuat keputusan finansial secara bijak.

Dengan penurunan BI Rate, tren penyesuaian suku bunga kredit diperkirakan akan terus berlanjut, tetapi OJK menekankan agar stabilitas industri dan perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas.

Rekapitulasi Penurunan BI Rate 2025

Sepanjang 2025, Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate dari 6,00 persen menjadi 4,75 persen dalam lima tahap:

Januari: 6,00 persen → 5,75 persen

Mei: 5,75 persen → 5,50 persen

Juli: 5,50 persen → 5,25 persen

Agustus: 5,25 persen → 5,00 persen

September: 5,00 persen → 4,75 persen

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa penurunan ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga inflasi tetap rendah.

Dampak Penurunan BI Rate pada Kredit dan Dana Pihak Ketiga

Penurunan BI Rate berdampak pada beberapa segmen kredit. Selain kredit modal kerja dan investasi, segmen kredit konsumsi juga mulai merasakan dampaknya, meski penurunan suku bunga pada segmen ini cenderung lebih lambat.

Bank menyesuaikan kebijakan kredit mereka secara selektif, memperhatikan kualitas portofolio dan risiko yang melekat.

Pada sisi dana pihak ketiga, bunga simpanan cenderung menurun mengikuti arah kebijakan moneter. Penurunan bunga deposito menjadi salah satu indikator bahwa bank menyesuaikan biaya dana agar tetap kompetitif sekaligus mendukung penurunan bunga kredit.

Strategi Bank Menjadi Kunci Keberhasilan Transmisi

OJK menekankan, strategi bank menjadi faktor kunci dalam proses transmisi penurunan BI Rate. Bank perlu memperkuat strategi pendanaan, mengoptimalkan porsi dana murah, dan menyesuaikan suku bunga kredit dengan cermat. Hal ini agar penurunan suku bunga tidak mengganggu profitabilitas dan tetap menjaga daya saing bank di pasar.

Prospek Penurunan Bunga Kredit 2025

Tren penurunan BI Rate diperkirakan akan terus memengaruhi penyesuaian suku bunga kredit hingga akhir tahun. Namun, OJK menekankan agar penyesuaian dilakukan secara bertahap, selaras dengan dinamika pasar, dan tetap memperhatikan stabilitas rasio keuangan bank.

Dian menekankan, “Bank harus berhati-hati dalam menyesuaikan suku bunga kredit agar tidak menimbulkan kompetisi yang merugikan dan tetap transparan kepada nasabah.”

Penurunan BI Rate 2025 telah mulai menembus sektor kredit dan dana pihak ketiga. Meski bunga kredit turun, keberhasilan transmisi sangat tergantung strategi perbankan dalam mengelola biaya dana dan portofolio kredit. 

OJK mendorong penyesuaian bunga yang bertahap dan transparan, agar stabilitas industri tetap terjaga dan nasabah tetap terlindungi. Bank juga harus mengoptimalkan dana murah untuk menjaga profitabilitas dan daya saing, sambil memanfaatkan ruang penurunan suku bunga kredit yang masih tersedia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index