PETANI

Mentan Amran Tekankan Pentingnya Data Akurat Sebagai Dasar Bantuan Petani Miskin

Mentan Amran Tekankan Pentingnya Data Akurat Sebagai Dasar Bantuan Petani Miskin
Mentan Amran Tekankan Pentingnya Data Akurat Sebagai Dasar Bantuan Petani Miskin

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan program pertanian nasional sangat bergantung pada peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di lapangan. 

Menurut Amran, PPL merupakan ujung tombak pelaksanaan program pertanian, termasuk distribusi bantuan pemerintah, pendampingan petani, dan pemantauan perkembangan pertanian. Integritas dan kecepatan PPL menjadi kunci agar bantuan tepat sasaran dan efektif.

“Semua bantuan harus diprioritaskan untuk petani miskin, petani yang kesulitan, dan petani gurem,” tegas Amran.

Ia menekankan bahwa PPL wajib memastikan setiap bantuan dari pemerintah pusat diarahkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan kepada kelompok yang sudah mampu atau memiliki sarana pertanian lengkap.

Fokus pada Petani Tertinggal dan Berpenghasilan Rendah

Amran menambahkan, prioritas bantuan harus diberikan kepada petani berpendapatan rendah yang masih tertinggal secara ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar program pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan kelompok yang paling membutuhkan, sekaligus mendorong ketahanan pangan nasional.

“Jangan sampai petani yang sudah punya traktor mendapatkan bantuan traktor lagi. Utamakan mereka yang kecil, yang lemah, dan yang sangat membutuhkan,” jelasnya.

Menurut Amran, bantuan pemerintah akan efektif jika penyuluh hadir aktif mendampingi petani di lapangan, termasuk memberikan edukasi teknis dan informasi kebijakan terbaru.

Pentingnya Pendataan yang Akurat dan Transparan

Salah satu poin utama yang disampaikan Amran adalah kualitas pendataan petani. PPL diminta memastikan data kelompok, kebutuhan alat, dan kondisi lapangan benar-benar akurat, karena kesalahan pendataan akan menyebabkan bantuan salah sasaran.

“Kalau datanya salah, bantuannya pasti salah. Jadi tolong pastikan data kelompok, kebutuhan alat, dan kondisi petani benar-benar akurat. Kita ingin bantuan jatuh ke tangan yang tepat,” jelas Amran. 

Pendataan yang tepat akan memungkinkan pemerintah pusat memberikan respons cepat terhadap permasalahan di lapangan, seperti gagal tanam akibat cuaca ekstrem, kekeringan, atau serangan hama.

Kesiapsiagaan Menghadapi Perubahan Iklim

Amran juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan PPL menghadapi dampak perubahan iklim yang memengaruhi produksi pertanian. Penyuluh diharapkan mampu memberikan edukasi dan pendampingan budidaya adaptif untuk meningkatkan ketahanan petani.

“Contohnya, jika terjadi banjir, segera laporkan. Jika ada serangan hama, laporkan juga dengan cepat,” ujarnya. 

Dengan laporan yang akurat dan cepat, pemerintah pusat dapat menyalurkan bantuan atau kebijakan yang sesuai, sehingga dampak negatif terhadap produksi pangan dapat diminimalkan.

Pendampingan Terhadap Kebijakan Pemerintah

Selain itu, Amran menekankan bahwa PPL perlu menyampaikan kebijakan pemerintah terbaru kepada petani, termasuk kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), subsidi pupuk, penguatan alsintan (alat dan mesin pertanian), serta program bantuan lainnya. 

Banyak petani belum mengetahui kebijakan terbaru sehingga informasi penting harus sampai ke tingkat paling bawah.

“Ini agar petani bisa mengetahui dan segera melaporkan jika ada ketidaksesuaian di lapangan,” jelasnya. 

Dengan begitu, PPL berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah, memastikan seluruh program berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.

Peran Strategis dalam Peningkatan Produksi Nasional

Amran juga menegaskan peran PPL dalam memastikan peningkatan produksi pangan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional sepanjang Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,15 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selain itu, stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) pada Juni 2025 tercatat mencapai 4,2 juta ton, menunjukkan pasokan nasional semakin stabil.

“Semua program ini tidak ada artinya kalau penyuluh tidak turun langsung. Kalian adalah perpanjangan tangan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian di lapangan,” tegasnya. Amran menyampaikan apresiasi atas kerja keras para PPL yang mendampingi petani sehingga target produksi pangan dapat tercapai.

Kualitas Pendampingan dan Edukasi Petani

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa PPL telah menjadi bagian dari tim besar yang menggerakkan program swasembada pangan nasional. 

Pendampingan yang dilakukan meliputi pelaporan luas tambah tanam (LTT), luas panen, harga gabah, harga jagung, serta kondisi komoditas lainnya.

Idha menekankan bahwa antusiasme peserta Apel Nasional Penyuluh Pertanian sangat tinggi. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 45.000 peserta dari seluruh Indonesia, termasuk PPL, petani, petani milenial, Brigade Pangan, BRMP, dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan.

Penguatan Kapasitas Penyuluh dan Manfaat Program KUR

Amran juga mendorong optimalisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. PPL berperan penting dalam memastikan dana KUR dapat terserap secara tepat dan efektif di sektor perumahan, pertanian, dan pengembangan usaha mikro di pedesaan.

Ia menambahkan, pendampingan yang dilakukan penyuluh tidak hanya mencakup bantuan fisik, tetapi juga edukasi mengenai teknik budidaya, manajemen usaha tani, serta pemanfaatan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas.

Penyuluh Sebagai Pilar Keberhasilan Pertanian

Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan program pertanian nasional sangat bergantung pada peran penyuluh. Prioritas bantuan harus diberikan kepada petani miskin dan petani gurem, pendataan harus akurat, dan pendampingan lapangan harus konsisten.

Dengan dukungan penuh PPL, program strategis pemerintah dapat berjalan efektif, swasembada pangan tercapai, dan kesejahteraan petani meningkat. 

“Jika PPL bekerja dengan baik, manfaat program akan langsung dirasakan masyarakat. Mereka adalah ujung tombak kesuksesan pertanian nasional,” pungkas Amran.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index