Kenaikan Harga Sawit Sumut Dipicu Lonjakan CPO, Petani Dapat Manfaat

Senin, 24 November 2025 | 13:37:46 WIB
Kenaikan Harga Sawit Sumut Dipicu Lonjakan CPO, Petani Dapat Manfaat

JAKARTA - Para petani sawit di Sumatera Utara selama beberapa pekan terakhir memantau pergerakan harga tandan buah segar (TBS) dengan penuh kecemasan. 

Tren penurunan sebelumnya membuat banyak dari mereka menahan penjualan. Namun, pekan ini menghadirkan kabar yang jauh lebih melegakan. Setelah sempat merosot dalam beberapa minggu berturut-turut, harga sawit plasma di Sumut akhirnya kembali bergerak naik. 

Kenaikan ini bukan hanya memberi harapan bagi petani, tetapi juga menandai perubahan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO).

Dengan membandingkan angka yang dirilis dalam penetapan resmi Dinas Perkebunan Sumut, terlihat jelas bahwa kenaikan yang terjadi pekan ini didorong oleh membaiknya harga CPO dan kernel, sehingga membawa perubahan positif terhadap nilai TBS plasma berbagai usia tanaman.

Kenaikan Harga Setelah Tren Penurunan Berpekan-pekan

Harga kelapa sawit plasma Sumatera Utara untuk pekan terbaru ditetapkan sebesar Rp3.435,79/kg, mengalami kenaikan Rp52,58/kg dibandingkan pekan sebelumnya yang berada pada Rp3.382,97/kg. Ini menandai titik balik yang cukup penting setelah beberapa pekan sebelumnya terus menurun.

Ketua Apkasindo Sumut, Gus Dalhari Harahap, menyampaikan bahwa kenaikan ini berkaitan langsung dengan meningkatnya harga CPO. Ia menjelaskan, "Harga CPO naik sehingga harga TBS ikut terdongkrak," saat diwawancarai.

Harga CPO pekan ini tercatat Rp13.915,19/kg, angka yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan tersebut merupakan faktor dominan yang akhirnya mengangkat kembali harga TBS kelapa sawit plasma di Sumut.

Harga Kernel dan Indeks K Juga Mengalami Perubahan

Selain harga CPO, harga kernel pekan ini juga mengalami peningkatan. Kernel ditetapkan sebesar Rp11.408,05/kg. Tidak hanya itu, indeks K yang menjadi salah satu variabel penting dalam perhitungan harga TBS juga berada pada angka 93,30%.

Indeks K inilah yang menentukan proporsi pembagian nilai ekonomi tandan buah segar antara pabrik dan petani. Dengan indeks K yang cukup tinggi, harga yang diterima petani menjadi lebih baik.

Perbandingan Harga Sawit Plasma dan Sawit Swadaya

Harga TBS plasma di Sumut pekan ini terlihat jauh lebih stabil dan lebih tinggi dibandingkan dengan sawit swadaya. Untuk sawit swadaya, harga di lapangan berada pada kisaran Rp2.860–Rp3.235/kg, tergantung pada pabrik dan wilayah masing-masing.

Perbedaan harga ini mencerminkan bagaimana sistem pengelolaan plasma yang memiliki regulasi serta skema penetapan harga lebih terstruktur, membuat petani plasma memperoleh nilai lebih baik dibandingkan petani swadaya yang bergantung pada pasokan pasar langsung.

Rincian Harga TBS Plasma Sumut Berdasarkan Usia Tanaman

Seperti biasa, harga TBS kelapa sawit di Sumatera Utara ditetapkan berbeda berdasarkan usia tanaman. Semakin tua usia tanaman, umumnya kualitas dan volume tandan semakin tinggi sehingga harganya lebih baik puncaknya biasanya pada usia 10–20 tahun.

Berikut rincian lengkap harga TBS plasma Sumut pekan ini:

Usia 3 tahun: Rp2.662,65/kg

Usia 4 tahun: Rp2.915,45/kg

Usia 5 tahun: Rp3.087,78/kg

Usia 6 tahun: Rp3.175,15/kg

Usia 7 tahun: Rp3.203,82/kg

Usia 8 tahun: Rp3.289,32/kg

Usia 9 tahun: Rp3.351,40/kg

Usia 10–20 tahun: Rp3.435,79/kg

Usia 21 tahun: Rp3.428,83/kg

Usia 22 tahun: Rp3.383,39/kg

Usia 23 tahun: Rp3.349,64/kg

Usia 24 tahun: Rp3.237,98/kg

Usia 25 tahun: Rp3.138,01/kg

Rentang harga tersebut menunjukkan bahwa puncak produksi sawit memang terjadi di usia produktif 10–20 tahun. Seiring bertambah tua, tanaman mulai menunjukkan penurunan kualitas dan kuantitas tandan sehingga harganya sedikit lebih rendah.

Dampak Kenaikan Ini bagi Petani Sawit Sumut

Kenaikan harga sawit ini tentu menjadi angin segar, terutama bagi petani yang selama beberapa minggu terakhir harus menghadapi harga rendah. 

Dengan meningkatnya nilai jual TBS, pendapatan petani berpeluang kembali stabil. Lonjakan harga CPO yang mendorong kenaikan harga TBS plasma juga menunjukkan adanya perbaikan permintaan global terhadap minyak sawit.

Selain itu, peningkatan harga kernel turut memperkuat nilai keseluruhan produksi petani karena kernel juga menjadi salah satu hasil penting dari panen sawit. Ketika harga kernel dan CPO sama-sama naik, maka pendapatan gabungan petani dan pabrik dapat meningkat.

Apakah kenaikan ini akan berlanjut? Tentunya hal itu sangat bergantung pada tren harga minyak sawit global serta kondisi pasar komoditas dunia. Namun untuk pekan ini, setidaknya petani di Sumatera Utara bisa bernapas lega setelah melalui masa penurunan harga yang cukup panjang.

Terkini