Peningkatan Signifikan Transaksi Jual Kembali Perhiasan Emas di Malang Menjelang Lebaran

Selasa, 18 Maret 2025 | 14:06:07 WIB
Peningkatan Signifikan Transaksi Jual Kembali Perhiasan Emas di Malang Menjelang Lebaran

JAKARTA – Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, transaksi jual kembali perhiasan emas di Malang mengalami lonjakan signifikan. Data dari pengusaha emas setempat menunjukkan bahwa jumlah transaksi meningkat dari sekitar 40 menjadi 65 per hari dalam sepekan terakhir. Peningkatan ini didorong oleh kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan Lebaran serta kenaikan harga emas perhiasan yang kini berada di kisaran Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per gram untuk kadar 16 karat.

Lonjakan Harga Emas dan Pengaruhnya

Sejak awal tahun, harga emas perhiasan terus menunjukkan tren naik. Pada awal Maret 2025, perhiasan dengan kadar emas 17 karat mengalami kenaikan sekitar Rp20 ribu per gram dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan harga emas ini tidak hanya terjadi di Malang, tetapi juga di berbagai daerah lainnya.

Menurut seorang pengusaha toko emas di Malang, fenomena ini menyebabkan masyarakat lebih aktif dalam menjual kembali perhiasan mereka. "Banyak pelanggan yang memilih untuk menjual emas mereka karena harganya sedang tinggi. Ini menjadi momen yang pas bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan dari investasi emasnya," ujarnya.

Peningkatan Penjualan Emas Menjelang Lebaran

Selain transaksi jual kembali, penjualan perhiasan emas juga mengalami lonjakan signifikan menjelang Lebaran. Di beberapa toko emas di pusat perbelanjaan Malang, peningkatan penjualan sudah terasa sejak awal Maret. Peningkatan ini diperkirakan mencapai 30 persen dibandingkan hari biasa, dengan puncaknya terjadi pada H-10 Lebaran.

Seorang pemilik toko emas mengungkapkan bahwa jenis perhiasan yang paling banyak dicari adalah gelang dengan berbagai model, termasuk model Korea dan seri Bottega. Selain itu, kalung dan cincin tetap menjadi favorit masyarakat, terutama yang memiliki kadar emas 16 dan 17 karat.

Tren Penjualan Emas di Daerah Lain

Fenomena peningkatan transaksi emas tidak hanya terjadi di Malang, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Di pasar emas besar seperti di Jakarta dan Depok, aktivitas jual beli emas meningkat tajam. Mayoritas masyarakat lebih memilih membeli emas sebagai investasi jangka panjang, sementara sebagian lainnya menjual emas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi menjelang Lebaran.

Seorang pedagang emas di pusat perbelanjaan Jakarta mengungkapkan bahwa sekitar 70% transaksi saat ini didominasi oleh pembelian emas. "Masyarakat masih melihat emas sebagai aset yang stabil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi," katanya.

Kebutuhan Dana Tunai dan Penjualan Kembali Emas

Meskipun pembelian emas meningkat, kebutuhan akan dana tunai menjelang Lebaran juga menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat untuk menjual kembali perhiasan emas mereka. Seorang pengusaha toko emas di Malang menyebutkan bahwa dalam sepekan terakhir, jumlah transaksi penjualan kembali emas meningkat drastis.

"Banyak pelanggan yang menjual emas mereka untuk keperluan Lebaran. Kenaikan harga emas menjadi faktor utama yang membuat mereka lebih memilih menjual saat ini," jelasnya.

Pengaruh Harga Emas terhadap Inflasi

Kenaikan harga emas juga memberikan kontribusi terhadap inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang inflasi bulanan dan tahunan. Pada periode Januari hingga Februari 2025, harga emas naik sekitar 5 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen.

Seorang analis ekonomi menjelaskan bahwa kenaikan harga emas ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan global serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Tren kenaikan harga emas kemungkinan akan terus berlanjut hingga setelah Lebaran, seiring dengan kondisi ekonomi global yang masih bergejolak," katanya.

Menjelang Lebaran 2025, baik transaksi penjualan maupun jual kembali perhiasan emas mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan harga emas, kebutuhan masyarakat akan dana tunai, serta tradisi penggunaan perhiasan emas saat Lebaran menjadi faktor utama yang mempengaruhi tren ini. Para pedagang emas memperkirakan bahwa tren ini akan terus berlanjut hingga mendekati hari raya, sebelum kemudian mengalami penurunan setelah Lebaran usai.

Terkini