Trump Luncurkan Inisiatif Investasi AI Besar-Besaran, Targetkan AS Unggul di Teknologi Global

Rabu, 22 Januari 2025 | 19:43:04 WIB
Trump Luncurkan Inisiatif Investasi AI Besar-Besaran, Targetkan AS Unggul di Teknologi Global

Jakarta - Pada tengah minggu ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memposisikan negaranya dalam persaingan teknologi global melalui peluncuran inisiatif investasi kecerdasan buatan (AI) yang masif. Dalam acara yang digelar di Gedung Putih, Trump mengumumkan komitmen investasi sebesar US$ 500 miliar untuk mengembangkan AI di sektor swasta. Langkah ambisius ini menjadikan AS bertekad menjadi negara terdepan dalam industri teknologi AI.

Trump menyebut rencana ini melibatkan kolaborasi dengan beberapa nama besar di industri teknologi. Salah satunya adalah pencipta ChatGPT, OpenAI, yang bekerja sama dengan SoftBank dan Oracle untuk mendirikan usaha patungan bernama Stargate. "Kami berharap inisiatif ini tidak hanya mendorong kemajuan teknologi namun juga menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di seluruh Amerika Serikat," ungkap Trump dalam pernyataan resmi sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Januari 2025.

Inisiatif ini muncul sebagai respons proaktif terhadap kebijakan sebelumnya di bawah administrasi Joe Biden, yang sempat mengurangi penerapan AI di berbagai sektor guna menekan risiko terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan sosial. Tantangan terkait penggunaan AI, termasuk kebutuhan daya listrik yang besar, menjadi perhatian tersendiri. "Mereka [perusahaan] harus memproduksi banyak listrik dan kami mendorong mereka untuk memproduksi di pabrik sendiri," tambah Trump, menggarisbawahi pentingnya produksi energi yang mandiri untuk mendukung proyek ini.

Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari industri teknologi, termasuk CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Chairman Oracle Larry Ellison. Larry Ellison mengungkapkan bahwa pusat data pertama sudah dibangun di Texas, dan akan diikuti oleh pembangunan 20 pusat data tambahan di seluruh negara. Pusat data ini diharapkan dapat melayani berbagai keperluan analisis, termasuk analisis catatan kesehatan elektronik yang membantu dokter merawat pasien dengan lebih efektif.

"Kami tidak akan bisa melakukan ini, kecuali Anda menang", kata Son kepada Trump saat peluncuran berlangsung, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Son dan rekan-rekannya dari industri teknologi menyambut baik langkah pemerintah ini, yang menurut mereka akan membuka berbagai peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Lebih jauh, kolaborasi raksasa teknologi ini diperkuat dengan laporan dari The Information yang menyebutkan bahwa OpenAI dan Microsoft tengah mengejar proyek pusat data dengan nilai mencapai US$ 100 miliar. Proyek yang mencakup pembangunan superkomputer tersebut diproyeksikan rampung pada 2028, dan juga bagian dari proyek besar Stargate.

Kabar ini tampaknya sudah memberikan dampak positif pada pasar saham. Saham Oracle meningkat sebesar 7% sejak pengumuman proyek ini. Dampak positif juga dirasakan oleh saham Nvidia (NVDA.O), Arm Holdings, dan Dell (DELL.N) yang turut bergerak naik.

Langkah Presiden Trump ini mempertegas posisi AS dalam persaingan global yang semakin intens, di mana dominasi teknologi AI menjadi kunci keberhasilan ke depan. Dukungan dari perusahaan teknologi ternama dan komitmen untuk menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru menjadi nilai tambah inisiatif ini, yang diharapkan akan menjadikan Amerika Serikat sebagai pusat inovasi teknologi terdepan di dunia. Inisiatif ini tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi namun juga memperkuat kemampuan nasional dalam menghadapi tantangan masa depan.

Terkini