JAKARTA - Seiring dengan pergerakan pasar yang dinamis, investor disarankan memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis, 20 November 2025 untuk menilai peluang investasi jangka pendek.
Analis memperkirakan indeks masih berpotensi menguat, sementara beberapa saham unggulan menjadi sorotan bagi para pelaku pasar.
Pergerakan IHSG Rabu Kemarin
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada perdagangan Rabu, 19 November 2025 ditutup terapresiasi 0,53% atau 44,65 poin menuju level 8.406,57. IHSG dibuka pada 8.384,36 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 8.426,63.
Dari total saham yang diperdagangkan, tercatat 335 saham naik, 285 saham turun, dan 191 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp15.375 triliun, mencerminkan likuiditas pasar yang masih solid.
Kenaikan IHSG ini banyak dipengaruhi oleh pergerakan saham-saham big caps. Misalnya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 2,79% ke level Rp2.580, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 2,78% menjadi Rp6.475 per saham, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 1,25%. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menguat masing-masing 0,89% dan 0,83%.
Prediksi IHSG Kamis Hari Ini
Tim analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG masih berada dalam wave (iii) dari wave [iii]. Dengan kondisi ini, indeks memiliki peluang menguat menuju rentang 8.487–8.539. Dalam riset harian yang dikutip Kamis, 20 November 2025, analis menekankan, “Cermati area 8.279–8.332 sebagai area koreksi terdekatnya.”
Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak di support 8.332 dan 8.276, sementara resistance berada pada level 8.488 dan 8.532. Strategi yang disarankan adalah buy on weakness, terutama untuk saham-saham yang memiliki potensi penguatan jangka pendek.
Saham Unggulan yang Perlu Diperhatikan
MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang layak menjadi perhatian investor hari ini, di antaranya:
PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) – opsi buy on weakness
PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) – opsi buy on weakness
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) – opsi buy on weakness
PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) – speculative buy
Investor disarankan untuk tetap mencermati risk management, karena keputusan investasi sepenuhnya berada pada pertimbangan masing-masing individu. Bisnis.com menekankan bahwa berita ini bukan ajakan membeli atau menjual saham.
Pergerakan IHSG Pagi Ini
Berdasarkan data RTI Infokom pukul 09.00 WIB, IHSG Kamis, 20 November 2025 dibuka menguat pada posisi 8.449,54. Sepanjang pagi, indeks bergerak di rentang 8.435–8.439. Tercatat, 287 saham menguat, 88 saham melemah, dan 247 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pagi ini mencapai Rp15.447 triliun.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu penggerak utama, naik 1,24% ke level Rp4.910 per saham. Saham PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) melonjak 7,61% menjadi Rp7.775 per saham, sementara PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 1,55% ke level Rp9.825 per saham.
Analisis Sektor dan Pergerakan Saham
Beberapa sektor menunjukkan tren penguatan, terutama sektor konsumer dan keuangan. Saham-saham big caps di sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG. Analis juga menyoroti saham-saham di sektor pertambangan dan energi yang mulai menunjukkan tren rebound setelah koreksi beberapa hari terakhir.
Investor yang fokus pada strategi buy on weakness sebaiknya memantau laporan keuangan kuartal III 2025, karena kinerja fundamental perusahaan menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan peluang penguatan saham.
Selain itu, volatilitas IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen global seperti harga komoditas, perkembangan geopolitik, dan kebijakan moneter.
Strategi Investasi dan Tips
Cermati Support dan Resistance: Investor disarankan memantau rentang teknikal IHSG. Support berada di 8.332–8.276, sedangkan resistance di 8.488–8.532.
Buy on Weakness: Memanfaatkan koreksi sementara untuk membeli saham unggulan dengan fundamental kuat.
Diversifikasi Portofolio: Memiliki beberapa saham dari sektor berbeda mengurangi risiko kerugian akibat volatilitas pasar.
Perhatikan Big Caps: Saham-saham kapitalisasi besar biasanya lebih stabil dan berperan dalam penggerak indeks.
Pantau Sentimen Global: Pergerakan IHSG sering dipengaruhi oleh harga komoditas, kebijakan bank sentral, dan kondisi ekonomi dunia.
Pergerakan IHSG Kamis, 20 November 2025 menunjukkan potensi penguatan dengan dukungan beberapa saham unggulan, terutama di sektor konsumer, perbankan, dan pertambangan.
Investor disarankan memanfaatkan peluang buy on weakness dengan memperhatikan level support dan resistance. Saham PT Astra Otoparts, ITSEC Asia, Indocement, dan Indokripto Koin Semesta menjadi opsi yang layak dicermati.
Dengan strategi tepat, pemantauan terhadap tren sektor, dan manajemen risiko yang baik, peluang mendapatkan return positif dari pergerakan IHSG masih terbuka.
Namun, semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor masing-masing, dan penting untuk selalu menyesuaikan strategi dengan profil risiko pribadi.