Sampah Digital

Danantara Tawarkan Investasi UEA Fokus Sampah Digital Infrastruktur Pelabuhan

Danantara Tawarkan Investasi UEA Fokus Sampah Digital Infrastruktur Pelabuhan
Danantara Tawarkan Investasi UEA Fokus Sampah Digital Infrastruktur Pelabuhan

JAKARTA - Kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) kembali menguat dengan pembahasan peluang investasi yang lebih luas. 

Kali ini, pertemuan antara Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohammed Al Mazrouei, di Jakarta, menekankan sektor energi bersih, pengelolaan sampah menjadi energi, pusat data, dan pengembangan pelabuhan sebagai fokus utama.

Rosan menegaskan bahwa meskipun Abu Dhabi telah berinvestasi di sejumlah proyek energi bersih, potensi kerja sama masih sangat besar. 

“Walaupun Abu Dhabi sudah menanamkan modal di sejumlah proyek energi bersih, potensi kerja sama kedua negara masih sangat luas. Saat ini UEA telah berinvestasi pada PLTS Cirata dan Pertamina Geothermal,” ujarnya.

Pertemuan ini menunjukkan Indonesia membuka pintu lebar bagi investor untuk ikut serta dalam proyek strategis yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berdampak sosial dan lingkungan positif.

Hilirisasi Alumina dan Pengolahan Sampah

Salah satu sektor yang ditawarkan Indonesia adalah hilirisasi alumina di Kalimantan Barat, yang kini telah memasuki tahap persiapan. Investasi ini akan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral domestik sekaligus mengurangi ketergantungan impor.

Selain itu, sektor waste to energy atau pengolahan sampah menjadi energi menjadi sorotan. Rosan menambahkan, UEA menunjukkan minat tinggi untuk ikut berpartisipasi. 

“Walaupun baru kita launching tujuh proyek pertama, akan ada peluncuran berikutnya dan mereka tertarik untuk berpartisipasi [di proyek waste to energy],” katanya.

Proyek waste to energy dianggap strategis karena selain membantu pengelolaan sampah, juga menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian energi.

Potensi Investasi di Sektor Digital

Di era transformasi digital, UEA juga menaruh perhatian pada investasi data center di Indonesia. Menurut Rosan, kebutuhan kapasitas digital yang terus meningkat dan perkembangan kecerdasan buatan (AI) membuat sektor ini menjadi strategis.

“Mereka melihat Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan data center. UEA menawarkan skema investasi bersama pada sektor tersebut,” ujar Rosan.

Investasi ini tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga transfer teknologi yang dapat mempercepat pengembangan infrastruktur digital, mendukung startup, industri, hingga pemerintahan digital yang lebih efisien.

Infrastruktur dan Pelabuhan Menjadi Fokus Strategis

Selain energi dan digital, sektor infrastruktur dan pelabuhan juga menjadi prioritas. UEA menawarkan pengalaman internasional dalam pengelolaan pelabuhan dan proyek jalan tol. “Mereka sudah punya pengalaman sangat baik dalam pengelolaan pelabuhan dan menawarkan kolaborasi secara internasional,” jelas Rosan.

Proyek pelabuhan yang melibatkan investor UEA diharapkan meningkatkan kapasitas ekspor-impor Indonesia, memperkuat logistik, dan membuka peluang kerja baru.

Tindak Lanjut dan Kolaborasi Lintas Kementerian

Rencana kerja sama ini akan ditindaklanjuti oleh tim lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Koordinator serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Rosan menegaskan Danantara akan menjembatani proses agar diskusi berujung pada implementasi konkret.

“Kita akan terus menjembatani dan menindaklanjuti agar diskusi ini bisa berujung pada implementasi yang konkret dan berjalan dengan baik,” kata Rosan.

Pendekatan ini memastikan setiap investasi terkoordinasi dengan kebijakan nasional, selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Komitmen UEA Tingkatkan Lapangan Kerja dan Teknologi

Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohammed Al Mazrouei, menyambut baik rencana kerja sama ini. Ia menyatakan bahwa UEA memiliki aspirasi tinggi untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat pembangunan infrastruktur.

“Infrastruktur Indonesia membutuhkan banyak investasi, dan UEA akan dengan senang hati berkontribusi serta menjadi mitra bagi saudara-saudara kami di Indonesia,” kata Suhail.

Suhail juga menekankan pentingnya pengembangan data center, mengingat penggunaan data digital oleh generasi muda akan terus meningkat, seiring penerapan AI di sektor pendidikan, kesehatan, industri, dan layanan publik.

“Indonesia sebagai sebuah bangsa memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Rakyatnya cerdas, dan mereka akan berinovasi jika memiliki energi dan teknologi yang memadai. Karena itu, kami percaya pada masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, dan kami akan terus berinvestasi,” ujarnya.

Investasi UEA Sebelumnya di Indonesia

Sebelumnya, UEA telah menanamkan modal pada beberapa proyek energi bersih, termasuk PLTS Cirata dan Pertamina Geothermal. Keberhasilan proyek-proyek ini memberikan keyakinan bagi kedua negara untuk memperluas kerja sama di sektor lain.

Pengalaman ini juga menjadi bukti bahwa investasi UEA tidak hanya berbasis finansial, tetapi juga mencakup transfer teknologi dan pengetahuan manajerial yang dapat mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

Dampak Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Investasi yang ditawarkan UEA memiliki potensi dampak positif pada tiga aspek utama. Pertama, ekonomi, melalui hilirisasi alumina, proyek pelabuhan, dan waste to energy yang meningkatkan nilai tambah industri lokal.

Kedua, sosial, karena investasi ini membuka lapangan kerja baru, mendukung UMKM, dan meningkatkan kapasitas SDM lokal.

Ketiga, lingkungan, melalui proyek waste to energy yang mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan, sekaligus mengurangi polusi dan dampak negatif sampah bagi masyarakat.

Pertemuan Rosan Roeslani dengan Menteri UEA menandai momentum penting dalam hubungan investasi bilateral. Dengan fokus pada energi bersih, hilirisasi alumina, waste to energy, pusat data, dan infrastruktur pelabuhan, kerja sama ini diharapkan memberi manfaat jangka panjang bagi pembangunan Indonesia.

Kolaborasi ini tidak hanya menyasar keuntungan finansial, tetapi juga memperkuat teknologi, pengetahuan manajerial, kapasitas SDM, dan ekosistem industri digital.

Dengan strategi ini, Indonesia mampu menghadirkan investasi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index