JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menunjukkan komitmen nyata dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kali ini, lima UMKM binaan Hutama Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sukses mencuri perhatian di ajang The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 Vol.4 Youthpreneurs.
Produk-produk unggulan, khususnya kain ecoprint, menjadi primadona pengunjung domestik maupun mancanegara, mencatatkan peningkatan transaksi dibanding periode sebelumnya.
Pameran yang berlangsung pada 1–5 Oktober 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dibuka secara resmi bertepatan dengan Hari Batik Nasional oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) RI Selvi Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Perdagangan RI Budi Santoso.
Mengusung tema “Craft, Culture, and Future”, INACRAFT menempatkan generasi muda sebagai motor penggerak inovasi kreatif masa depan.
Dalam sambutannya, Selvi Gibran menekankan pentingnya transformasi UMKM Indonesia. “Produk industri kreatif dan UMKM harus mampu bertransformasi menjadi komoditas global tanpa kehilangan jati diri bangsa. Peran anak muda menjadi kunci dalam mewujudkannya melalui kreativitas, inovasi, serta keberanian mereka menembus pasar dunia,” ujarnya.
Mewakili Hutama Karya, hadir Kepala Unit Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Agus Kosasih dan Expert TJSL Dianita Saraswati.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan perusahaan dalam pengembangan UMKM melalui pendampingan yang menyeluruh, mulai dari kualitas produk hingga strategi pemasaran.
Strategi Branding UMKM
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa keputusan tampil mandiri dengan booth di Assembly Hall No. 83–84 JICC merupakan langkah strategis memperkuat branding UMKM binaan.
“Langkah ini menunjukkan keseriusan kami dalam memperkuat branding UMKM binaan. Kami ingin mereka tidak hanya hadir, tetapi benar-benar mendapatkan peluang pasar yang lebih luas, termasuk akses langsung kepada buyer mancanegara,” ujar Adjib.
Booth Hutama Karya menghadirkan program interaktif, termasuk demo ecoprint, rajut, dan resin, yang memberikan pengalaman langsung kepada pengunjung.
Ratusan pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara seperti Jepang dan Amerika Serikat memadati booth, dengan produk kain ecoprint menjadi favorit utama.
Lima UMKM Binaan dengan Produk Unggulan
Dalam INACRAFT 2025, Hutama Karya menampilkan lima UMKM binaan dengan produk khas daerah yang mencerminkan keanekaragaman budaya Nusantara.
Opicha Craft (Padang, Sumatera Barat) menampilkan produk daur ulang sampah kemasan plastik.
Serodja Widji Batik (DI Yogyakarta) menghadirkan kain ecoprint dan marbling.
Difa Ecoprint (Cilacap, Jawa Tengah) menawarkan kain ecoprint dan olahannya.
Nauli Ecoprint (Medan, Sumatera Utara) menyajikan ecoprint dan produk resin.
Koperasi Gebeng Maju Berjaya (Ogan Ilir, Sumatera Selatan) menampilkan kain Gebeng dan produk turunannya.
Produk kain ecoprint dan olahannya mencatat pembelian tertinggi, diikuti produk daur ulang dan aksesori resin. Secara keseluruhan, kelima UMKM binaan mencatat transaksi senilai ratusan juta rupiah selama lima hari pameran, termasuk pesanan berulang dari buyer pasca-acara.
“Capaian ini membuktikan bahwa pendampingan yang tepat dapat meningkatkan daya saing UMKM secara signifikan. Kami juga mencatat adanya minat dari buyer asing untuk kerjasama jangka panjang,” terang Adjib.
Apresiasi UMKM dan Penyelenggara
Mayvita, pemilik Opicha Craft, menyampaikan apresiasi atas dukungan Hutama Karya selama persiapan pameran.
“Saya mengucapkan terima kasih karena Hutama Karya sudah mengajak saya membawakan produk-produk daur ulang dalam INACRAFT. Ini memperluas jaringan penjualan, mengingat pemasaran produk daur ulang memang cukup menantang dan membutuhkan konsumen yang benar-benar menghargai nilai sustainability,” ungkap Mayvita.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Muchsin Ridjan, selaku penyelenggara INACRAFT, atas produk mitra binaan perusahaan.
Keberhasilan lima UMKM binaan menjadi bukti nyata bahwa dukungan perusahaan bisa mendorong UMKM bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen Jangka Panjang Hutama Karya
Keterlibatan Hutama Karya di INACRAFT 2025 bukan sekadar kehadiran sesaat, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang mendampingi UMKM binaan naik kelas, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program pemberdayaan ini mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, inovasi industri lokal, serta pola konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Selain partisipasi pameran, Hutama Karya melakukan pendampingan komprehensif melalui pelatihan manajemen usaha, peningkatan kualitas produk, hingga strategi pemasaran digital.
Pendekatan ini dirancang agar UMKM binaan mampu bersaing di pasar global dan memperkuat identitas produk Nusantara di mata dunia.
Kerajinan sebagai Identitas Bangsa
Adjib menegaskan, kerajinan bukan sekadar produk, tetapi identitas bangsa yang harus terus relevan dan berdaya saing. Pendampingan yang dilakukan Hutama Karya mendorong para pelaku UMKM untuk memadukan kreativitas lokal dengan inovasi modern, sehingga produk kerajinan mampu menembus pasar global tanpa kehilangan jati diri budaya Indonesia.
“Kami percaya bahwa kerajinan bukan hanya produk, melainkan identitas bangsa yang harus terus relevan dan berdaya saing. Terima kasih kepada seluruh UMKM binaan, pengunjung, dan penyelenggara yang telah mendukung semangat kemajuan para pelaku UMKM Indonesia,” tutup Adjib Al Hakim.