Wisatawan Asing

Kemenpar Optimistis Target 15 Juta Wisatawan Asing Tercapai

Kemenpar Optimistis Target 15 Juta Wisatawan Asing Tercapai
Kemenpar Optimistis Target 15 Juta Wisatawan Asing Tercapai

JAKARTA - Optimisme pemerintah terhadap sektor pariwisata Indonesia semakin menguat seiring tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus meningkat sepanjang 2025. 

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah kunjungan wisman bisa mencapai 14,5 juta hingga 15 juta orang pada akhir tahun, dengan dukungan berbagai program dan pengembangan industri event skala internasional.

Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan bahwa hingga periode Januari—Agustus 2025, jumlah kunjungan wisman telah menembus 10 juta orang. 

Capaian ini menunjukkan kenaikan sebesar 10,4 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Menurut Vinsensius, pencapaian tersebut salah satunya dipicu oleh semakin maraknya kegiatan MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions) serta penyelenggaraan berbagai pergelaran berskala nasional maupun internasional di Indonesia.

“Jadi jajaran Kementerian Pariwisata kami sangat optimistis bahwa target 14,5 juta–15 juta wisatawan mancanegara itu akan tercapai,” ujarnya.

RUU Pariwisata Jadi Landasan Baru

Selain menyoroti capaian jumlah wisatawan, Vinsensius juga menyinggung perkembangan regulasi terbaru di sektor pariwisata. 

Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 10/2009 tentang Kepariwisataan (RUU Pariwisata) baru saja disetujui dalam rapat paripurna DPR RI.

Menurutnya, beleid tersebut kini menunggu tanda tangan Presiden Prabowo Subianto sebelum resmi diberlakukan. Vinsensius menekankan bahwa regulasi baru ini akan memberikan porsi penting bagi industri event dan MICE di Indonesia.

“Hal ini menjadi concern Ibu Menteri [Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana] bagaimana kita bisa naik kelas untuk event-event yang sudah layak menjadi kelas internasional,” jelasnya.

RUU Pariwisata yang baru diharapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan dunia usaha pariwisata, termasuk penguatan ekosistem MICE yang selama ini dianggap sebagai motor penggerak kunjungan wisatawan asing.

Dorong Indonesia Jadi Destinasi MICE Dunia

Dalam rangka memperkuat posisi Indonesia di pasar global, Kemenpar menyiapkan sejumlah agenda besar dalam waktu dekat. 

Salah satunya adalah menggandeng Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (Gipi) untuk menyelenggarakan Southeast Asia Business Forum (Seabef) dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025.

Vinsensius menjelaskan, forum internasional tersebut diharapkan mampu memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi utama MICE dunia. Lebih jauh, event tersebut diyakini dapat memberikan dampak ekonomi signifikan bagi sektor pariwisata nasional.

“Forum ini diharapkan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi utama MICE dunia dan memberikan tentunya dampak ekonomi bagi sektor pariwisata,” ujarnya.

Menpar Soroti Tantangan Industri Event

Meski tren positif terus terlihat, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi industri event dan pariwisata. Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang menjadi kendala dalam pengembangan industri ini.

Tantangan tersebut antara lain mencakup pembiayaan dan investasi, kesenjangan infrastruktur dan fasilitas pendukung, persoalan perizinan dan regulasi, hingga komitmen terhadap keberlanjutan dan inklusivitas.

“Tantangan-tantangan inilah yang menjadi kendala pengembangan industri event. Kami percaya melalui dialog terbuka dan kolaborasi antar pelaku industri, akademisi, dan regulator, kita dapat menemukan solusi yang tepat dan berkelanjutan,” tutur Widiyanti.

Pertumbuhan Wisata Nusantara dan Mancanegara

Performa sektor pariwisata nasional juga ditunjang oleh kuatnya pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus). Data Kemenpar menunjukkan, sepanjang 2024 pergerakan wisnus mencapai lebih dari 1 miliar perjalanan. Hingga Juli 2025, angka perjalanan wisnus kembali meningkat 19,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga Juli 2025 tercatat 8,5 juta orang, meningkat 10 persen dibandingkan periode tahun lalu. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pariwisata Indonesia telah mengalami pemulihan kuat pasca-pandemi.

Kemenpar menilai, peningkatan ini tidak hanya berdampak pada jumlah kunjungan, tetapi juga turut menggerakkan sektor lain seperti transportasi, perhotelan, ekonomi kreatif, dan kuliner.

Event sebagai Motor Ekonomi Kreatif

Widiyanti menekankan, penyelenggaraan berbagai event berskala global yang berlangsung di Indonesia berperan penting dalam memperkuat ekonomi nasional. 

Dari event budaya seperti Bali Art Festival, hingga konser musik internasional seperti Java Jazz Festival, seluruhnya memberikan kontribusi positif terhadap citra dan pendapatan negara.

“Tidak hanya bisa mendatangkan wisatawan dari luar negeri dan memperkenalkan Indonesia, tapi penyelenggaraan acara juga bisa jadi penggerak ekonomi nasional,” jelas Menpar.

Pemerintah berharap, keberhasilan ini bisa menjadi momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat event kelas dunia yang tidak kalah dari negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Harapan Menuju Akhir Tahun

Dengan tren positif hingga pertengahan tahun, pemerintah optimistis target 15 juta wisatawan asing akan tercapai pada akhir 2025. 

Namun, keberhasilan itu tetap membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, daerah, industri, hingga masyarakat.

Kemenpar menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan strategi promosi, memperbaiki infrastruktur, memperkuat regulasi, serta mendorong penyelenggaraan event berskala internasional.

“Capaian ini akan jadi pijakan penting untuk membawa pariwisata Indonesia naik kelas di panggung global,” pungkas Widiyanti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index