Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, yang dicanangkan sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, kini menantikan jadwal dari Presiden Prabowo Subianto untuk meresmikan sejumlah infrastruktur kunci. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, yang menegaskan bahwa seremonial peresmian bagi proyek-proyek besar sepatutnya melibatkan kepala negara.
Pada Senin malam, 6 Januari 2024, Dody Hanggodo mengonfirmasi bahwa keputusan akhir terkait tanggal peresmian masih bergantung pada agenda Presiden Prabowo. "Kalau nilai-nilai segitu (proyek besar) memang harus Pak Presiden yang meresmikan. Kecuali nanti beliau ngasih perintah, misalnya ke Pak Wapres atau ke Menko (Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan)," ujar Dody saat ditemui di Kementerian PU.
Sementara ini, perhatian Prabowo terfokus pada beberapa agenda penting, seperti mendatangkan investor ke tanah air, program swasembada pangan, pencapaian target kemiskinan nol persen, hingga upaya penurunan angka stunting. Tugas-tugas ini membentuk prioritas yang harus diiringi dengan pengaturan waktu nan cermat dalam aktivitasnya sebagai presiden.
Dari pihak Otorita IKN, Basuki Hadimuljono selaku kepala otorita, menjelaskan bahwa setidaknya ada tujuh infrastruktur yang telah siap diresmikan di ibu kota baru. Dalam keterangannya kepada media di Kementerian ATR/BPN pada Selasa, 31 Desember 2024, Basuki mengungkapkan bahwa keterlibatan Presiden dalam peresmian ini penting karena dapat meningkatkan keyakinan para investor untuk berinvestasi. "Saya kira iya (Prabowo hadir) karena kehadiran beliau (saat peresmian proyek infrastruktur) pasti meningkatkan semangat para investor," ungkap Basuki.
Tujuh proyek yang kini menunggu peresmian meliputi Istana Garuda beserta fasilitas pendukungnya, Jalan Tol Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung) dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang). Di samping itu, Kantor Kementerian Sekretariat Negara RI, Kantor Kementerian Koordinator 1, 2, dan 4, serta tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP) juga menjadi bagian dari proyek yang siap diresmikan.
Tidak hanya dalam lingkup peresmian, Basuki juga mengisyaratkan kesiapan untuk melanjutkan pembangunan lanjutan tahap 9 di IKN dengan prospek keberlanjutan yang optimis. Ditargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking bisa dilakukan pada Januari 2025. Proyek tahap 9 mencakup pembangunan hotel, sekolah, fasilitas perkantoran, dan restoran, dengan estimasi investasi mencapai Rp 6,5 triliun. Meski segala persiapan telah rampung, pelaksanaan groundbreaking tetap menanti keputusan waktu dari Presiden. "Kami sudah siap Januari, tapi nanti tergantung jadwal Presiden," tambah Basuki ketika ditemui selepas Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Bappenas.
Dalam konteks ini, koordinasi antar lembaga dan jadwal presiden yang padat menjadi tantangan tersendiri. Harapan besar diletakkan pada percepatan dan kelancaran tanggung jawab presiden dalam meresmikan proyek-proyek kunci yang diharapkan mampu mendorong roda ekonomi Nusantara lebih kencang, sejalan dengan misinya sebagai titik pusat pertumbuhan baru.
Melihat pentingnya infrastruktur dalam menggerakkan roda investasi dan perekonomian di IKN, peresmian ini bukan hanya sekedar seremonial, melainkan pondasi bagi masa depan pembangunan yang berkelanjutan. Kehadiran Presiden Prabowo di acara tersebut dapat menjadi simbol keterpaduan tekad antara kebijakan pemerintah dan iklim investasi yang positif di Indonesia. Dengan demikian, IKN dapat segera berkembang menjadi kota modern dan berkelanjutan yang diimpikan oleh berbagai pihak.
Di tengah persiapan masif ini, kesediaan semua pihak untuk bersinergi sangat dibutuhkan agar Nusantara, sebagai ibu kota baru, mampu tampil optimal sesuai harapan banyak pihak, baik dalam negeri maupun internasional.