PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI) kembali memenangkan kepercayaan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjalankan Program Tol Laut pada Tahun Anggaran 2025. Kepercayaan ini diwujudkan dengan pelayaran perdana KM Logistik Nusantara 4 (KM Lognus 4), yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Senin, 6 Januari. Langkah ini menandakan langkah tambahan signifikan dalam upaya optimasi logistik nasional yang selama ini menjadi perhatian utama pemerintah.
Acara pelepasan pelayaran perdana KM Lognus 4 dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk Capt. Ari Wibowo, Kasubdit 3 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, dan Kokok Susanto, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PELNI. Acara ini juga dihadiri oleh Sauban Muksin, Vice President Usaha Barang Non-Komersial PELNI, dan Dicky Dermawandi, Kepala Cabang PELNI Jakarta.
Dalam sambutannya, Kokok Susanto menyatakan bahwa keberangkatan KM Lognus 4 merupakan simbol dari komitmen PELNI untuk menjalankan penugasan Tol Laut dengan tujuan menyediakan layanan angkutan barang yang efisien dan terjadwal. "Peluncuran KM Lognus 4 adalah langkah konkret kami untuk meningkatkan konektivitas logistik di Indonesia dan memenuhi kebutuhan transportasi barang yang tepat waktu dan dapat diandalkan," ujar Kokok Susanto.
Program Tol Laut sendiri bertujuan untuk mengatasi disparitas harga dan menstabilkan pasokan barang di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan terluar yang selama ini mengalami kesulitan akses. Dengan adanya KM Lognus 4, diharapkan distribusi barang menjadi lebih merata sehingga mampu menekan biaya logistik yang selama ini menjadi penghambat dalam ekonomi domestik.
Capt. Ari Wibowo juga menyoroti pentingnya Program Tol Laut. Dia menjelaskan bahwa Penugasan Tol Laut merupakan bagian integral dari kebijakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan logistik nasional. "Tol Laut bukan hanya sekedar program transportasi, namun juga merupakan upaya strategis untuk mengoptimalkan arus distribusi barang ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau," ungkap Capt. Ari Wibowo.
KM Logistik Nusantara 4 memiliki keunggulan tersendiri baik dari sisi kapabilitas angkut maupun teknologi yang digunakan. Kapal ini dirancang untuk dapat mengangkut berbagai jenis barang dengan kapasitas besar, sehingga mampu menjangkau daerah-daerah yang selama ini masih kurang terlayani. Teknologi navigasi canggih yang diadopsi juga memastikan pelayaran berlangsung dengan aman dan efisien, meskipun diharuskan melewati jalur-jalur laut yang menantang.
Dicky Dermawandi menambahkan bahwa kesiapan operasional dan teknis dari KM Lognus 4 bukanlah tantangan kecil. "Kami telah melakukan berbagai persiapan baik dari sisi teknis kapal maupun koordinasi dengan pelabuhan tujuan untuk memastikan perjalanan perdana ini berjalan lancar dan sesuai jadwal," katanya.
Selain itu, peluncuran KM Lognus 4 juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk-produk dari daerah. Harapannya, dengan distribusi barang yang lebih efektif, masyarakat di berbagai wilayah, terutama di kawasan terpencil, dapat merasakan manfaat ekonomi yang lebih merata.
Langkah ini menunjukkan seriusnya upaya PELNI dalam mendukung visi pemerintah untuk memperkuat sektor maritim serta menggeliatkan perekonomian nasional melalui jalur laut. PELNI berkomitmen tidak hanya berfungsi sebagai operator pelayaran, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dan mandiri.
Keberangkatan KM Lognus 4 dari Pelabuhan Tanjung Priok ini menjadi tonggak baru bagi transformasi layanan logistik di Indonesia. PELNI terus berusaha meningkatkan layanan dengan mengintegrasikan teknologi dan infrastruktur modern guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi yang handal dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan PELNI mampu memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat dalam membangun jaringan logistik nasional yang kuat.