SMK Go Global Didorong Kemenko PM Tingkatkan Keterserapan Lulusan

Senin, 01 Desember 2025 | 13:30:23 WIB
SMK Go Global Didorong Kemenko PM Tingkatkan Keterserapan Lulusan

JAKARTA - Peningkatan keterserapan lulusan pendidikan vokasi menjadi fokus utama pemerintah melalui program SMK Go Global.

Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menegaskan upaya strategis ini dilakukan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.

Dalam lokakarya SMK Go Global yang digelar di Bandung, Senin, 1 Desember 2025, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa program ini menyasar dua aspek utama, yakni sisi supply dan demand tenaga kerja. 

"Kita mulai dari hulu dan hilirnya, supaya SMK bisa go global. Hulunya adalah semua sekolah SMK harus dipersiapkan dengan baik, sehingga lulusan-lulusannya kita persiapkan sejak dini," ujar Menko PM.

Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan lulusan SMK, mulai dari keterampilan teknis hingga bahasa asing. Dengan demikian, lulusan tidak hanya siap bekerja di dalam negeri, tetapi juga memiliki peluang untuk mengisi posisi yang tersedia di luar negeri. "Kita ingin SMK-SMK sejak dini memperbaiki diri dalam menyiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri. Sehingga, kurikulum sistem pengajaran vokasi, juga menjadi hulu utama program SMK Go Global," tambahnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2025 menunjukkan adanya tantangan nyata: tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,46 juta orang atau 4,85 persen dari total angkatan kerja. Dari jumlah itu, sebanyak 1,63 juta merupakan lulusan SMK. Kondisi ini menunjukkan perlunya langkah cepat dan tepat untuk mengakselerasi penyerapan tenaga kerja vokasi.

Menko Muhaimin menekankan bahwa SMK Go Global menjadi solusi efektif karena menyediakan peluang lapangan kerja yang besar sekaligus meningkatkan pendapatan bagi para lulusan. 

Program ini memerlukan kolaborasi lintas pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku industri, dan lembaga pendidikan. "SMK Go Global ini menjadi solusi yang cepat dan tepat, karena ada peluang yang terbuka, lapangan kerja besar jumlahnya dan penghasilan yang memberikan harapan," kata Cak Imin, sapaan akrab Menko PM.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menyambut positif program ini. Ia menilai SMK Go Global menjadi terobosan strategis karena memadukan penguatan bahasa dan keterampilan teknis, sehingga standar magang di luar negeri dapat ditingkatkan. 

"Program ini bukan hanya sekadar membuka peluang kerja, tetapi membangun pengalaman global bagi anak-anak kita," ungkap Wagub Jabar. Jawa Barat sendiri siap menjadi laboratorium nasional bagi pengembangan SMK kelas dunia yang mampu bersaing di kancah internasional.

Program SMK Go Global menargetkan penempatan 500 peserta di luar negeri pada tahun 2025, dengan rencana ekspansi mencapai lebih dari satu juta lulusan pada 2026. Program ini juga menekankan pendekatan praktis, mulai dari penguatan kurikulum, pendampingan vokasi, hingga pemetaan peluang kerja global. Pemerintah menargetkan keberangkatan peserta program pada minggu kedua Desember 2025.

Langkah pemerintah dalam menyiapkan SMK agar mampu bersaing secara internasional juga mencakup pembekalan keterampilan bahasa asing, penguasaan teknologi, serta sertifikasi kompetensi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan industri global yang menuntut tenaga kerja terampil dengan kompetensi yang jelas. Selain itu, SMK Go Global membuka jalur bagi lulusan untuk memperoleh pengalaman kerja internasional, yang secara tidak langsung meningkatkan daya saing Indonesia di pasar tenaga kerja global.

Pemerintah menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, industri, dan pemerintah daerah. Dengan kerjasama ini, SMK tidak hanya menjadi lembaga pendidikan formal, tetapi juga pusat pelatihan vokasi yang mempersiapkan lulusan siap pakai. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran di kalangan lulusan SMK serta memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ekonomi berbasis keterampilan.

Selain itu, program ini diharapkan menumbuhkan budaya kerja profesional sejak dini dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia. Para lulusan SMK diharapkan mampu membawa kompetensi mereka ke pasar global, sekaligus menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di tanah air.

SMK Go Global juga memprioritaskan evaluasi berkelanjutan, mulai dari monitoring capaian lulusan hingga umpan balik dari perusahaan mitra di luar negeri. Hal ini untuk memastikan program tidak hanya sukses dalam jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem vokasi yang kuat dan berkelanjutan.

Dengan semua upaya ini, pemerintah berharap lulusan SMK tidak hanya terserap di pasar kerja, tetapi juga memiliki pengalaman, keterampilan, dan peluang yang lebih luas untuk bersaing secara global. SMK Go Global menjadi jawaban pemerintah untuk menghadapi tantangan pengangguran vokasi sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya manusia Indonesia di era persaingan internasional.

Terkini