JAKARTA - Keinginan untuk memiliki dapur bergaya modern dan tampak profesional sering membuat banyak orang tergoda membeli berbagai peralatan mahal.
Tidak jarang, perangkat yang terlihat canggih dan premium justru akhirnya jarang dipakai. Agar tidak salah langkah, para desainer interior berbagi pandangan soal berbagai perlengkapan dapur mewah yang sebenarnya kurang bermanfaat dalam penggunaan sehari-hari.
Pandangan para ahli ini memberikan sudut pandang baru bahwa dapur ideal bukan sekadar dipenuhi peralatan terbaru, tetapi harus benar-benar fungsional. Perencanaan ruang, kenyamanan penggunaan, dan efisiensi aktivitas memasak menjadi pertimbangan yang lebih penting daripada mengikuti tren. Melansir Southern Living, desainer interior dengan pengalaman bertahun-tahun menegaskan bahwa keputusan membeli perlengkapan dapur harus didasari kebutuhan nyata, bukan karena sekadar tampilan.
Dengan memahami pemakaian yang tepat, pemilik rumah dapat menghemat anggaran sekaligus menciptakan ruangan memasak yang lebih nyaman. Berikut sudut pandang para ahli tentang beberapa perangkat dapur mahal yang ternyata lebih sering menjadi pajangan daripada memberi manfaat signifikan.
Pulau Dapur Tambahan yang Kurang Efektif
Memiliki dua pulau dapur memang memberi kesan modern dan mewah. Namun menurut Heather Garrett, tambahan pulau belum tentu membuat dapur lebih fungsional. Banyak keluarga sebenarnya cukup dengan satu pulau saja untuk menyiapkan bahan makanan atau menyajikan hidangan.
Alih-alih menambah struktur besar, ruang yang ada bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan area duduk yang lebih santai, tempat menikmati kopi, atau spot berkumpul yang lebih hangat. Garrett menekankan bahwa tanpa kebutuhan khusus, pulau kedua hanya membuat ruang terasa lebih penuh. “Kecuali Anda seorang penghibur besar atau punya keluarga sangat besar, pulau kedua hanya membuat dapur terasa penuh,” ujar Garrett.
Sistem Kopi Terpadu yang Terlihat Mewah Namun Kurang Praktis
Mesin kopi built-in sering mencuri perhatian karena citra premium yang ditampilkan. Namun dalam praktiknya, mesin kopi meja sudah cukup untuk menghasilkan kopi nikmat setiap hari. Laura Umansky menjelaskan bahwa perangkat meja menawarkan fleksibilitas lebih besar serta kemudahan perawatan.
Selain itu, mesin meja lebih mudah diganti jika kebutuhan berubah. Sementara sistem terintegrasi membutuhkan biaya lebih mahal untuk pemasangan dan perbaikan. “Anda tidak perlu sistem terintegrasi untuk menikmati secangkir kopi sempurna,” ujarnya.
Kabinet Tinggi yang Membuat Ruang Tampak Penuh
Kabinet dinding kerap dianggap solusi menambah kapasitas penyimpanan. Namun dalam kenyataan, posisi yang terlalu tinggi dapat menyulitkan pemilik rumah ketika mengambil barang. Desainer Dara Beitler lebih menganjurkan penggunaan laci dalam atau kabinet setinggi mata karena lebih mudah diakses.
Selain itu, laci yang dalam juga dapat menyimpan lebih banyak barang dan memungkinkan pengaturan dapur lebih rapi. “Laci yang dalam dapat menyimpan lebih banyak barang dibanding pintu kabinet,” ujar Beitler. Dengan penataan yang lebih efisien, dapur terasa lebih lega dan jauh dari kesan sempit.
Pembuat Es Khusus yang Jarang Terpakai
Perangkat pembuat es khusus memang terlihat menarik dan memberi kesan eksklusif. Namun jika tidak digunakan setiap hari, alat ini hanya memakan ruang dan meningkatkan konsumsi listrik. Mary Kathryn Wells mengingatkan pentingnya mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya sebelum membeli.
Jika hanya untuk gaya atau penggunaan sesekali, es batu biasa sudah lebih dari cukup. “Pertimbangkan apakah barang tersebut diperlukan atau hanya untuk gaya saja,” ujar Wells.
Oven Premium Berfitur Lengkap yang Tidak Dimaksimalkan
Oven kelas profesional memiliki tampilan memukau dan fitur canggih. Namun dalam rumah tangga, penggunaan oven biasanya tidak sebanyak di dapur restoran. Banyak pemilik rumah justru memakai oven hanya untuk memanaskan makanan siap saji.
Dengan harga yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, perangkat premium tidak selalu memberikan nilai tambah jika tidak digunakan secara optimal. Wells mengakui, “Saya kebanyakan menggunakan kompor untuk memanaskan makanan beku.”
Keran Sensor yang Terlihat Modern namun Membingungkan
Keran tanpa sentuhan sering dianggap lebih praktis dan higienis. Namun dalam penggunaan harian di rumah, teknologi sensor bisa terasa membingungkan atau tidak responsif. Liz Hackett menjelaskan bahwa keran manual sebenarnya lebih tahan lama, mudah digunakan, dan minim risiko kerusakan.
Keran manual juga lebih intuitif bagi semua orang, termasuk tamu yang baru pertama kali menggunakan dapur tersebut. “Teknologi ini lebih membuat rumit daripada membantu,” kata Hackett.
Dapur Ideal Mengutamakan Fungsi, Bukan Banyaknya Peralatan
Para desainer sepakat bahwa dapur yang baik bukan tentang jumlah perangkat mahal, melainkan bagaimana setiap sudut dirancang mendukung aktivitas memasak dengan nyaman. Evaluasi kebutuhan menjadi langkah penting sebelum membeli peralatan baru.
Dengan memilih perangkat yang benar-benar sesuai kebutuhan, Anda dapat menghemat anggaran, memaksimalkan ruang, serta menikmati dapur yang lebih humanis dan efisien. Pertimbangkan intensitas pemakaian, fungsi jangka panjang, dan kenyamanan agar dapur menjadi ruang yang hangat dan fungsional setiap hari.