Tana Toraja Siap Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Lewat Transmigrasi Modern

Kamis, 27 November 2025 | 13:59:37 WIB
Tana Toraja Siap Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Lewat Transmigrasi Modern

JAKARTA - Kabupaten Tana Toraja kini tengah dipersiapkan sebagai kawasan dengan potensi investasi tinggi dan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui strategi transmigrasi modern. 

Pendekatan ini menekankan pada penciptaan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menarik investor, berbeda dengan konsep transmigrasi konvensional yang hanya memindahkan penduduk.

Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan pentingnya memaksimalkan kekayaan alam, budaya, dan infrastruktur yang ada di Tana Toraja agar wilayah ini menjadi magnet pertumbuhan ekonomi. 

Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan keynote speech secara daring dalam Forum Konsultasi Publik Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengenai Evaluasi Kawasan Transmigrasi Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Utara.

Transmigrasi Modern, “Gula dan Semut”

Iftitah menekankan bahwa strategi transmigrasi modern tidak lagi sekadar memindahkan penduduk, melainkan menciptakan kondisi yang menarik orang dan investor untuk datang.

“Saat saya kunjungan ke Tana Toraja, saya melihat magnetnya Tana Toraja itu luar biasa. Maka, saya tugaskan kemarin kepada TEP. Tolong sesuai dengan semangat strategi transmigrasi hari ini, yakni bagaimana kita tidak lagi memindahkan semut, tetapi strateginya ada gula, ada semut,” ujar Iftitah.

Konsep “gula dan semut” ini berarti pemerintah menciptakan insentif, peluang ekonomi, dan fasilitas yang menarik masyarakat serta investor ke Tana Toraja. Dengan adanya “gula”, orang dan modal akan datang, sementara masyarakat lokal menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi yang muncul.

Potensi Alam dan Budaya Jadi Magnet Investor

Iftitah menekankan kekayaan alam dan budaya sebagai daya tarik utama investasi. Kopi, hasil bumi, serta budaya unik Tana Toraja menjadi faktor yang bisa mengundang investor.

“Bagaimana mencetak gula-gula di Tana Toraja, sehingga banyak orang datang ke Tana Toraja yang nanti investor juga akan datang ke sana, baik dalam konteks kekayaan alam seperti kopi, maupun konteks kekayaan budaya untuk pariwisata. Itu membuat investor juga datang, sehingga membuka lebih banyak lapangan kerja,” lanjutnya.

Pendekatan ini menekankan sinergi antara potensi lokal dan investasi eksternal, sehingga tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat Jadi Tuan Rumah Pembangunan

Dalam strategi transmigrasi modern, peran masyarakat lokal menjadi sangat vital. Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya beli masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan, terutama bagi desil 1 hingga 5.

“Tugas kita adalah menyiapkan masyarakat Tana Toraja menjadi tuan rumah yang baik, terserap oleh lapangan kerja, sehingga masyarakat memiliki daya beli dan bisa keluar dari kemiskinan,” ungkap Iftitah.

Pendekatan ini memastikan masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan, tetapi juga menjadi penggerak utama ekonomi kawasan.

Keramahan Lokal Jadi Kekuatan Ekonomi

Keramahan masyarakat Tana Toraja menjadi salah satu nilai tambah yang diperhatikan dalam pemetaan potensi ekonomi. Iftitah menerima laporan bahwa Tim Ekspedisi Patriot (TEP) merasa nyaman dan betah selama menjalankan tugas di wilayah tersebut.

“Saya menyampaikan apresiasi dan hormat kepada Pak Bupati dan masyarakat Tana Toraja atas hospitality-nya. Inilah salah satu kekuatan dari bangsa Indonesia, hospitality-nya itu,” kata Iftitah.

Keramahan masyarakat diharapkan memperkuat daya tarik kawasan bagi investor dan wisatawan, sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Kajian Kelayakan dan Investasi

Kementerian Transmigrasi berencana menerjunkan TEP kembali pada 2026 untuk menghasilkan kajian kelayakan program yang lengkap dan siap diajukan kepada investor. 

Fokus TEP adalah riset dan pemetaan potensi ekonomi kawasan transmigrasi, sehingga Tana Toraja bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Sehingga ke depan kesuksesan TEP itu bukan soal semantiknya laporan, bukan dilihat dari bagusnya dokumen untuk dibaca, tetapi seberapa visible laporan tersebut. Kemudian, dalam tanda petik dimakan oleh para investor,” jelas Iftitah.

Kajian ini akan memastikan bahwa investasi yang masuk memberikan keuntungan optimal, tidak hanya bagi investor tetapi juga bagi masyarakat lokal.

Investor dan Masyarakat Bersinergi

Iftitah menegaskan bahwa hasil kajian akan membangun kepercayaan investor, sekaligus memastikan masyarakat lokal berperan aktif dalam pembangunan kawasan.

“Sehingga, masyarakat lokal bukan hanya bisa menjadi tuan rumah pembangunan bagi kampung halamannya sendiri, tetapi juga yang lebih penting bisa menjadi pagar hidup bagi industri yang berkembang di Tana Toraja,” ujarnya.

Pendekatan ini menekankan sinergi antara pembangunan ekonomi, investasi, dan pemberdayaan masyarakat agar tercipta keberlanjutan jangka panjang.

Tana Toraja Siap Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Dengan dukungan infrastruktur udara yang memadai, kekayaan alam, dan budaya, Tana Toraja berpotensi menjadi magnet ekonomi baru. 

Strategi transmigrasi modern, kombinasi dengan keramahan masyarakat, serta keterlibatan investor diharapkan menciptakan pusat-pusat kesejahteraan yang menguntungkan semua pihak.

Keberhasilan program ini akan menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan transmigrasi modern untuk mendukung pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Terkini

Cara Lengkap Cek Resi Kurir Blibli 2025

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:09 WIB

Cara Cek iPhone iBox atau Inter, Calon Pembeli Harus Tahu!

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:08 WIB

5 Cara Live di TikTok Tanpa 1000 Followers: Coba Sekarang!

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:07 WIB

30 Tempat Wisata di Jogja Paling Populer 2025

Senin, 01 Desember 2025 | 09:48:04 WIB