JAKARTA - PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) mencatat capaian penting dalam transisi energi, dengan penggunaan 99 persen energi terbarukan di seluruh fasilitas produksi perusahaan.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa industri minuman di Indonesia tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama. Roland Bala, Presiden Direktur MLBI, menyatakan bahwa langkah ini menjadi kontribusi signifikan bagi transisi energi nasional.
“Kami akan terus berinvestasi dan berinovasi untuk mendekarbonisasi proses produksi kami pada 2030,” ujarnya.
Capaian MLBI ini telah divalidasi oleh BlueTerra Energy Experts B.V., khususnya pada fasilitas produksi di Sampang Agung dan Tangerang, menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengintegrasikan energi terbarukan secara konsisten di seluruh lini produksi.
Energi Terbarukan dan Teknologi yang Digunakan
Dalam praktiknya, MLBI memanfaatkan kombinasi fasilitas biomassa dan panel surya, serta menggunakan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PT PLN (Persero) untuk memastikan kebutuhan energi hijau perusahaan terpenuhi.
Upaya ini telah menurunkan emisi karbon secara signifikan, dengan pengurangan sebesar 97 persen pada produksi emisi Scope 1 dan 2, serta total pengurangan emisi CO₂ sebesar 16,33 kiloton sejak 2022.
Roland menegaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata bahwa energi bersih dapat diterapkan secara efektif di industri manufaktur, sekaligus memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
Kolaborasi Kunci dengan PLN dan Mitra Energi
Keberhasilan MLBI dalam transisi energi terbarukan tidak lepas dari kolaborasi strategis dengan PLN dan mitra energi lainnya.
PLN menyediakan REC, sejalan dengan strategi percepatan pengembangan energi terbarukan nasional (Accelerated Renewable Energy Development/ARED), modernisasi jaringan listrik, dan penghentian bertahap pembangkit listrik berbasis batu bara menuju target nol bersih 2060.
Selain PLN, MLBI bekerja sama dengan BECIS, yang membangun dua fasilitas biomassa untuk pasokan energi langsung ke pabrik MLBI. Roland menekankan bahwa kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana industri dapat mempercepat adopsi energi bersih:
“Dengan berkolaborasi bersama mitra seperti BECIS dan PLN, kami tidak hanya menggerakkan produksi kami dengan energi terbarukan, tetapi juga menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat mempercepat adopsi energi bersih di berbagai industri,” ujarnya.
Inisiatif Efisiensi Energi: Energy Consumption Reduction Roadmap
Selain penggunaan energi terbarukan, MLBI menerapkan Energy Consumption Reduction Roadmap, fokus pada peningkatan efisiensi energi di seluruh operasional. Beberapa inovasi yang dijalankan termasuk:
Sistem kontrol cerdas pada proses produksi untuk menekan konsumsi energi, khususnya pada pasteurisasi kaleng.
Optimalisasi sistem pendinginan, yang menurunkan kebutuhan energi listrik secara signifikan.
Peningkatan sistem aerasi pada pengolahan air limbah, sehingga proses lebih hemat energi sekaligus ramah lingkungan.
Langkah-langkah ini bukan hanya upaya penghematan biaya, tetapi bagian dari strategi holistik untuk mendekarbonisasi seluruh proses produksi perusahaan.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Capaian MLBI menjadi contoh bagi industri manufaktur lain di Indonesia bahwa transisi energi terbarukan dapat dilakukan tanpa mengorbankan produktivitas. Selain pengurangan emisi karbon, penggunaan energi hijau juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di sektor industri.
Roland menekankan bahwa kombinasi antara teknologi panel surya dan biomassa memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal.
Panel surya memanfaatkan lahan atap pabrik dan lahan terbuka untuk menghasilkan listrik secara langsung, sementara biomassa berasal dari limbah pertanian dan sisa produksi, mengurangi dampak lingkungan sekaligus menyediakan sumber energi berkelanjutan.
Penerapan Sertifikat Energi Terbarukan (REC)
Sertifikat Energi Terbarukan (REC) yang disediakan PLN menjadi salah satu mekanisme penting bagi MLBI untuk memastikan penggunaan energi bersih di fasilitas produksi yang belum sepenuhnya tersuplai energi biomassa atau surya. REC membantu perusahaan menyeimbangkan jejak karbonnya, sekaligus mendukung target nasional Emisi Nol Bersih 2060.
Strategi Jangka Panjang dan Target 2030
Ke depan, MLBI akan terus memperluas penggunaan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat kolaborasi dengan pihak eksternal.
Fokus utama tetap pada pencapaian target 2030 untuk Scope 1 dan 2, sekaligus menyiapkan perusahaan menghadapi regulasi lingkungan yang lebih ketat dan tuntutan pasar terhadap produk ramah lingkungan.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi bisnis inti, bukan sekadar sebagai program tambahan. MLBI membuktikan bahwa dengan perencanaan matang dan kolaborasi strategis, energi hijau dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring.
Standar Baru Industri: Inspirasi bagi Pelaku Lain
Capaian MLBI membuktikan bahwa industri minuman di Indonesia mampu menjadi pelopor dalam transisi energi bersih. Dengan penggunaan 99 persen energi terbarukan, perusahaan tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga menetapkan standar baru bagi industri lain dalam menerapkan prinsip keberlanjutan.
Langkah ini menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan dan profitabilitas bisnis bukanlah hal yang bertentangan. Sebaliknya, integrasi energi terbarukan justru meningkatkan efisiensi operasional, menekan biaya energi, dan memperkuat citra perusahaan di mata konsumen dan investor global.
MLBI menunjukkan bahwa transisi energi terbarukan bukan sekadar slogan, tetapi dapat diterapkan secara nyata dengan hasil terukur.
Melalui kombinasi biomassa, panel surya, dan REC, serta penerapan strategi efisiensi energi yang cermat, perusahaan mampu menurunkan emisi karbon hingga 97 persen dan memastikan hampir seluruh kebutuhan energi berasal dari sumber hijau.
Capaian ini menjadi contoh konkret bagaimana sektor industri di Indonesia bisa berperan aktif dalam pencapaian target nasional Nol Emisi 2060, sekaligus mendukung ambisi global Heineken untuk nol emisi pada 2030.
MLBI telah menetapkan standar keberlanjutan baru, memperlihatkan bahwa bisnis dan lingkungan dapat berkembang berdampingan.