Danantara Ajak Menkeu Purbaya Terlibat Negosiasi Utang Whoosh China

Rabu, 19 November 2025 | 14:14:03 WIB
Danantara Ajak Menkeu Purbaya Terlibat Negosiasi Utang Whoosh China

JAKARTA - Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengonfirmasi bahwa Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan ikut dalam negosiasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) di China.

Kehadiran Purbaya diharapkan dapat memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses negosiasi utang dan bukan hanya hasil akhirnya.

“Iya dong (ikut) Pak Purbaya kan menkeu, dia tentu akan masuk di sana,” ujar Pandu. 

Dengan pernyataan ini, terlihat jelas bahwa keterlibatan pemerintah melalui Menkeu dianggap strategis dalam proyek infrastruktur yang memiliki dampak besar bagi transportasi nasional.

Waktu Keberangkatan Tim Masih Dibahas

Meskipun keikutsertaan Menkeu sudah dikonfirmasi, Pandu tidak mengungkapkan secara pasti kapan tim negosiasi akan berangkat ke China. Hal ini diserahkan sepenuhnya kepada Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.

Ketidakpastian waktu menunjukkan bahwa pihak Danantara dan pemerintah masih menyusun strategi negosiasi agar posisi Indonesia lebih kuat. Persiapan yang matang diharapkan dapat meminimalkan risiko finansial dan memastikan seluruh opsi dipertimbangkan sebelum pembicaraan dimulai.

Status Keterlibatan APBN

Sejauh ini, Pandu enggan mengomentari kemungkinan pemerintah ikut menanggung utang proyek Whoosh dari sisi infrastruktur. Ia hanya menyebut bahwa perkembangan mengenai keterlibatan pemerintah akan diumumkan pada Jumat pekan ini.

Menkeu Purbaya menegaskan bahwa tujuan keikutsertaannya bukan sekadar menyetujui kewajiban fiskal, melainkan memahami proses negosiasi secara menyeluruh. “Yang terpenting adalah mencari opsi terbaik bagi negara,” kata Purbaya, menekankan bahwa seluruh tahap negosiasi harus dikaji dengan cermat.

Preferensi Purbaya Tidak Libatkan APBN

Secara pribadi, Purbaya mengaku tidak ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membayar utang proyek Whoosh.

“Kalau saya, mending nggak bayar. Tapi itu kan ada kebijakan pemimpin di atas, ya, ini belum putus,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap hati-hati pemerintah, yang menempatkan kepentingan negara sebagai prioritas dan menunggu pertimbangan pimpinan terkait sebelum mengambil keputusan final.

Danantara sebagai Penghubung Negosiasi

Danantara, melalui Pandu, bertindak sebagai penghubung utama antara pemerintah Indonesia dan pihak China dalam negosiasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kehadiran Menkeu dipandang strategis untuk memastikan semua keputusan yang diambil mendapat dukungan pemerintah dan selaras dengan kebijakan fiskal nasional.

Pandu menekankan bahwa seluruh proses negosiasi sedang dikaji secara matang. Analisis risiko, opsi pembayaran, serta dampak terhadap keuangan negara menjadi fokus utama tim. Dengan begitu, strategi negosiasi yang optimal dapat disiapkan agar hasilnya menguntungkan bagi Indonesia.

Fokus pada Opsi Terbaik bagi Negara

Menkeu Purbaya menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam negosiasi bukan hanya simbolik. Purbaya ingin memastikan semua opsi dipertimbangkan, termasuk kemungkinan restrukturisasi utang, mekanisme cicilan, atau alternatif pembiayaan lain yang minim risiko bagi APBN.

Langkah ini menunjukkan pendekatan proaktif pemerintah dalam mengelola proyek infrastruktur berskala besar. Dengan memahami proses negosiasi secara langsung, Purbaya berharap dapat memberikan masukan strategis yang lebih tepat sasaran, sehingga risiko finansial negara dapat diminimalkan.

Persiapan Matang sebelum Diskusi

Saat ini, negosiasi masih dalam tahap persiapan. Tim Danantara bersama Menkeu Purbaya mematangkan strategi sebelum melakukan perjalanan ke China. Persiapan ini mencakup pengumpulan data, pemetaan risiko, serta penyusunan opsi pembayaran agar pemerintah memiliki dasar keputusan yang kuat.

Langkah persiapan yang cermat ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam pembahasan utang dan meminimalkan potensi kerugian finansial yang mungkin timbul dari proyek Whoosh.

Evaluasi Terhadap Dampak Finansial

Salah satu hal yang menjadi perhatian Menkeu adalah dampak pembiayaan utang terhadap keuangan negara. Pemerintah ingin memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berlanjut tanpa menimbulkan beban tambahan yang signifikan bagi APBN.

Purbaya menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh sebelum keputusan final diambil. Hal ini termasuk mengevaluasi skema pembayaran utang, cicilan, serta kemungkinan melibatkan pihak ketiga untuk membantu pembiayaan proyek.

Koordinasi Intensif antara Tim dan Pemerintah

Pihak Danantara memastikan koordinasi dengan pemerintah berjalan intensif. Semua langkah yang diambil diselaraskan agar posisi Indonesia lebih kuat dalam negosiasi. Dengan adanya Menkeu dalam tim, komunikasi dan pengambilan keputusan diharapkan lebih cepat dan tepat sasaran.

Koordinasi ini juga mencakup penyusunan dokumen, penyampaian informasi secara transparan, dan evaluasi opsi-opsi yang tersedia. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik bagi negara.

Langkah Selanjutnya

Tahapan berikutnya adalah penentuan waktu keberangkatan tim ke China dan finalisasi strategi negosiasi. Pemerintah akan mengumumkan keputusan resmi terkait keterlibatan APBN dan opsi pembayaran setelah seluruh pembahasan selesai.

Menkeu Purbaya, melalui keterlibatannya secara langsung, berharap semua pihak memahami proses negosiasi dengan jelas, sehingga keputusan yang diambil dapat menguntungkan negara dan menjaga keberlanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Terkini