JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan terus mendorong para pengusaha UMKM dalam negeri agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing.
Hal ini menjadi langkah penting di tengah derasnya arus produk impor yang memiliki harga lebih murah dan memengaruhi pola konsumsi masyarakat.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menekankan bahwa penguatan daya saing ini dilakukan melalui kolaborasi yang lebih erat dengan ekosistem UMKM, termasuk platform e-commerce, peningkatan efisiensi, dan penerapan regulasi yang sesuai.
“Kita tetap mendorong agar UMKM bisa memasukkan produk yang lebih berkualitas dengan efisiensi harga yang lebih baik dan juga didukung oleh regulasi yang lebih sesuai,” kata Temmy.
Kolaborasi dengan E-Commerce untuk Jangkau Pasar Lebih Luas
Pemerintah berupaya memastikan keterhubungan antara produsen lokal dan pedagang yang belum memiliki produk sendiri. Dengan strategi ini, semakin banyak pedagang dapat memasarkan produk buatan dalam negeri, sekaligus memperluas pangsa pasar untuk UMKM.
Temmy menekankan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi pelaku UMKM adalah pola konsumsi masyarakat yang masih sangat sensitif terhadap harga. Produk impor yang lebih murah sering menjadi pilihan konsumen meski kualitas produk lokal tidak kalah baik.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar platform e-commerce menampilkan identitas produk secara jelas agar konsumen dapat membedakan antara produk lokal dan impor.
“Dengan informasi yang jelas di platform digital, konsumen akan lebih mudah mengenali kualitas produk lokal, sehingga minat membeli barang buatan Indonesia meningkat,” ujar Temmy.
Program Pelatihan dan Pendampingan UMKM
Dalam rangka memperkuat kemampuan pelaku UMKM, pemerintah mendukung platform e-commerce, seperti Shopee, untuk mendampingi pelaku usaha kecil melalui program pelatihan.
Pelatihan dilakukan baik secara daring maupun luring, dengan tujuan memberikan keterampilan praktis agar UMKM mampu bertahan dan berkembang di era perdagangan digital.
Perluasan kelas online oleh Shopee diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha. Dengan keterampilan yang diperoleh, UMKM mampu meningkatkan kualitas produk dan mengoptimalkan proses produksi sehingga harga tetap kompetitif tanpa mengurangi mutu.
Menertibkan Penjualan Produk Ilegal
Selain fokus pada kualitas produk, Temmy juga mengapresiasi langkah platform digital yang menertibkan penjualan pakaian bekas impor ilegal. Ia menilai tindakan tersebut sebagai langkah awal yang penting dalam membangun ekosistem perdagangan digital yang sehat.
“Penertiban ini akan memberikan ruang lebih besar bagi produk lokal untuk bersaing secara adil, sehingga UMKM memiliki kesempatan lebih baik untuk meningkatkan pendapatan,” kata Temmy.
Efisiensi Produksi dan Regulasi Mendukung
Masalah harga menjadi perhatian serius bagi pemerintah karena konsumen masih sangat sensitif terhadap perbedaan harga antara produk lokal dan impor. Produk impor yang cenderung lebih murah membuat konsumen memilih barang dari luar negeri, meski kualitas produk lokal lebih baik.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah menekankan pentingnya efisiensi dalam proses produksi UMKM. Dengan biaya produksi yang terkendali, pelaku usaha dapat menawarkan harga bersaing tanpa mengurangi kualitas produk.
Selain efisiensi, regulasi yang mendukung juga menjadi kunci utama. Pemerintah berkomitmen menciptakan aturan yang jelas dan adil agar pelaku UMKM dapat beroperasi tanpa hambatan serta tetap kompetitif di pasar domestik maupun internasional.
Tantangan dan Peluang UMKM di Pasar Digital
Perkembangan e-commerce memberikan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan akses pasar. Namun, tantangan juga muncul berupa persaingan harga, kualitas produk, dan pengenalan merek.
Temmy menekankan bahwa program pelatihan, pendampingan digital, dan regulasi yang sesuai menjadi kunci agar UMKM mampu bersaing.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa pelaku usaha memiliki akses ke pasar yang luas, sekaligus mampu meningkatkan kualitas produknya. Dengan dukungan regulasi dan platform digital, UMKM diharapkan mampu bersaing dengan produk impor,” ujarnya.
Harapan Pemerintah untuk Pertumbuhan UMKM
Langkah pemerintah tidak hanya berhenti pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga mencakup kebijakan yang memperkuat daya saing produk lokal.
Sinergi antara Kementerian UMKM, platform digital, dan pemerintah daerah diharapkan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pelaku usaha kecil.
Dengan strategi ini, UMKM lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat ketahanan pasar domestik terhadap dominasi produk impor.
Peningkatan Kualitas sebagai Kunci Daya Saing
Pemerintah mendorong UMKM untuk fokus pada kualitas produk agar dapat bersaing di pasar nasional maupun global. Produk yang baik tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.
Kolaborasi dengan e-commerce, efisiensi produksi, pelatihan, serta regulasi yang mendukung menjadi fondasi agar UMKM mampu menciptakan produk unggulan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam perdagangan global.
Penguatan UMKM menjadi prioritas strategis pemerintah dalam menghadapi tantangan produk impor. Melalui pelatihan, pendampingan, kolaborasi dengan e-commerce, efisiensi, dan regulasi yang mendukung, diharapkan UMKM mampu meningkatkan kualitas produk dan memperluas akses pasar.
Selain itu, menertibkan praktik perdagangan ilegal dan menegaskan identitas produk lokal akan memperkuat ekosistem perdagangan digital yang sehat.
Strategi ini tidak hanya membantu UMKM bertahan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat daya saing produk Indonesia di tingkat nasional dan internasional.
Dengan komitmen pemerintah, UMKM diharapkan dapat terus berkembang, meningkatkan pendapatan, dan memberi kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.