JAKARTA - Penghargaan internasional kembali diraih oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada tahun 2025.
Kali ini, PNM memperoleh apresiasi dalam ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025 yang berlangsung pada 27 Agustus 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam ajang bergengsi tersebut, PNM dinobatkan sebagai penerima penghargaan kategori “Best Microfinance Sukuk”.
Capaian ini menegaskan reputasi PNM sebagai lembaga pembiayaan yang konsisten menghadirkan inovasi berbasis keuangan syariah, sekaligus memperkuat peran pentingnya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya segmen ultra mikro.
Keberhasilan tahun ini juga melanjutkan prestasi sebelumnya. PNM telah menerima penghargaan serupa dari The Asset pada tahun 2022 dan 2024.
Konsistensi ini menjadi bukti bahwa perusahaan berhasil menjaga keberlanjutan kinerja dan terus menghadirkan solusi pembiayaan syariah yang relevan, bermanfaat, serta berdampak langsung bagi perempuan prasejahtera kelompok yang menjadi fokus utama program pemberdayaan PNM.
Jangkauan PNM yang Luas
Sebagai lembaga yang berkomitmen memperluas akses permodalan, PNM kini memiliki 4.656 jaringan layanan di seluruh Indonesia. Jaringan tersebut terdiri dari 58 kantor cabang, 3.977 kantor unit Mekaar, serta 621 kantor unit ULaMM.
Dengan cakupan yang menjangkau 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan, masyarakat dari berbagai lapisan, terutama kelompok prasejahtera, dapat lebih mudah memperoleh layanan permodalan dan pendampingan usaha.
Hingga Agustus 2025, PNM tercatat telah melayani 22,5 juta nasabah, dengan 74 persen portofolio pembiayaan berbasis syariah.
Data ini menggambarkan kesungguhan perusahaan dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah sekaligus mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dari akar rumput.
Apresiasi dari Direksi
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang kembali diterima.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada The Asset atas penghargaan yang diberikan. Melalui pencapaian ini, kami berharap PNM dapat terus meningkatkan peran dalam memberdayakan perempuan prasejahtera untuk naik kelas,” ujar Arief.
Pernyataan tersebut mempertegas visi PNM bahwa keberhasilan perusahaan tidak semata diukur dari sisi finansial, tetapi juga dari kontribusi nyata dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat luas, khususnya kaum perempuan prasejahtera yang kerap menghadapi keterbatasan modal usaha.
Inovasi Keuangan Berkelanjutan
Selain meraih penghargaan Best Microfinance Sukuk, PNM juga mencatatkan sejarah sebagai pelopor penerbitan orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia. Tidak berhenti di situ, PNM juga berhasil menjadi penerbit orange sukuk pertama di Indonesia bahkan di dunia.
Kehadiran instrumen inovatif ini memperkuat posisi PNM sebagai lembaga pembiayaan yang tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga mendorong skema pembiayaan berkelanjutan dengan fokus pada pemberdayaan perempuan.
“PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” tambah Arief.
Dukungan bagi Pemberdayaan Perempuan
Sebagai bagian dari program pemberdayaan, PNM menekankan fokus utama pada perempuan prasejahtera. Hal ini bukan tanpa alasan. Perempuan memiliki peran sentral dalam keluarga sekaligus potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi mikro.
Dengan pendampingan dan akses pembiayaan, perempuan prasejahtera dapat naik kelas menjadi wirausaha tangguh, sehingga kesejahteraan keluarga dan komunitas sekitar turut meningkat.
Melalui model pembiayaan berbasis kelompok seperti program Mekaar, PNM menghadirkan akses modal usaha yang mudah dijangkau, sekaligus menyediakan pelatihan manajemen usaha sederhana.
Sinergi antara modal dan pendampingan inilah yang menjadi kunci keberhasilan program pemberdayaan yang dijalankan PNM selama ini.
Peran Strategis untuk Pembangunan Nasional
PNM memandang penghargaan internasional yang diterima kali ini sebagai pendorong semangat untuk memperluas jangkauan layanan ke depan.
Selain memperkuat sektor pembiayaan syariah, perusahaan juga optimistis dapat menghadirkan program pemberdayaan berkelanjutan yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Secara khusus, kontribusi PNM selaras dengan tujuan nomor 5 SDGs, yakni mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.
Dengan demikian, dampak yang dihasilkan tidak hanya dirasakan oleh individu penerima manfaat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
PNM percaya, kehadirannya dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, mendorong pemerataan pembangunan, serta menciptakan lingkungan usaha yang lebih inklusif.
Optimisme untuk Masa Depan
Penghargaan Best Microfinance Sukuk 2025 ini menjadi tonggak baru bagi PNM untuk melangkah lebih jauh dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan terus mengedepankan inovasi, keberlanjutan, serta komitmen terhadap masyarakat prasejahtera, PNM optimistis dapat menjadi lembaga keuangan yang tak hanya kuat secara bisnis, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam mewujudkan keadilan sosial.
Arief menegaskan bahwa perjalanan PNM masih panjang dan tantangan ke depan akan semakin beragam. Namun, dengan dukungan pemangku kepentingan serta konsistensi dalam menjalankan mandat, PNM yakin dapat terus menghadirkan dampak positif yang lebih luas.