Perkuat ESG, PLN Enjiniring Teguhkan Transisi Energi Nasional

Kamis, 25 September 2025 | 20:04:42 WIB
Foto: PLN Enjiniring

Jakarta, 25 September 2025 - PLN Enjiniring menegaskan peran strategisnya dalam membangun fondasi transisi energi nasional melalui penguatan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di lingkungan PLN Group. ESG diposisikan bukan sekadar standar keberlanjutan, melainkan instrumen penting untuk menjaga ketahanan energi, meningkatkan daya saing global, serta memastikan resiliensi bisnis menghadapi krisis iklim dan tuntutan investasi internasional.

Hal tersebut disampaikan Chairani Rachmatullah, Direktur Utama PLN Enjiniring sekaligus Ketua Harian Srikandi PLN, dalam seminar “Meneropong Pencapaian ESG di Tengah HUT RI ke-80” yang diselenggarakan oleh Energindo melalui daring. Chairani menekankan bahwa perubahan iklim kini menjadi tantangan nyata yang sudah memengaruhi operasional ketenagalistrikan, sehingga penerapan ESG harus dijalankan secara konsisten dan terukur.

Sejauh ini, PLN berhasil mereduksi lebih dari 50 juta ton CO? sejak 2011, menambah kapasitas pembangkit energi terbarukan sekitar 4,3 GW, serta mengimplementasikan program co-firing biomassa di 47 PLTU. Pemanfaatan energi bersih juga terus berkembang, di antaranya Rooftop Solar dengan kapasitas terpasang 327,8 MWp yang berhasil menurunkan emisi lebih dari 82 ribu ton CO?e, serta konsumsi biofuel sebesar 2,1 GL pada periode 2022–2024.

Dalam hal pembiayaan transisi energi, PLN telah mengamankan green financing senilai USD 25 miliar. Capaian ini turut mendukung perbaikan ESG Rating Sustainalytics PLN yang membaik dari 30,7 (2022) menjadi 27,4 (2025) atau kategori medium risk, lebih baik dari target yang ditetapkan.

Chairani menambahkan, keberlanjutan tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan dan teknologi, tetapi juga dimensi sosial dan tata kelola. PLN menerapkan kebijakan rekrutmen inklusif, termasuk afirmasi bagi putra-putri Papua dan penyandang disabilitas, serta mendirikan Gender Academy dan Sustainability Academy untuk penguatan kapasitas SDM.“Sustainability bukan lagi opsi, melainkan keniscayaan untuk memastikan resiliensi jangka panjang. Itu sebabnya PLN berkomitmen pada rekrutmen inklusif, pembangunan akademi keberlanjutan, serta kesetaraan gender, dengan target 35% posisi manajerial diisi perempuan,” jelas Chairani.

Sebagai satu-satunya entitas engineering di PLN Group, PLN Enjiniring berperan sebagai Engineering Excellence Centre yang memastikan strategi keberlanjutan benar-benar diimplementasikan di lapangan. Melalui penguasaan teknologi digitalisasi, asset optimization, hingga integrasi EPC, PLN Enjiniring mendukung pengembangan infrastruktur energi rendah karbon sekaligus memperkuat daya saing nasional.

Dengan pencapaian dan strategi berkelanjutan tersebut, PLN bersama PLN Enjiniring meneguhkan diri sebagai penggerak utama transisi energi nasional, sekaligus memastikan ketahanan energi Indonesia yang andal, modern, dan berdaya saing global.

Terkini