Penutupan Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 di Gedung Mataram, Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, menjadi ajang untuk evaluasi dan apresiasi atas kelancaran penyelenggaraan angkutan selama periode tersebut. Acara tersebut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan keamanan transportasi, termasuk Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Kepala Basarnas Kusworo, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Aan Suhanan.
Selain itu, Ketua Harian Senkom Mitra Polri, Supriyono, turut hadir mewakili komunitas yang berperan aktif dalam pengamanan dan pengawasan selama musim libur Nataru. Keberadaannya menggarisbawahi peran krusial Senkom sebagai mitra strategis Polri dalam memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas. "Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari upaya besar ini. Terima kasih kepada Kemenhub atas kepercayaannya, dan kepada masyarakat yang tertib dan mematuhi aturan," ujar Supriyono, menekankan dedikasi Senkom dalam tugas tersebut.
Penyelenggaraan Nataru tahun ini juga menandai pencapaian baru dengan peningkatan jumlah pengguna angkutan umum sebesar 5,07%, dari 16,35 juta penumpang pada 2023/2024 menjadi 17,18 juta penumpang pada 2024/2025. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa kenaikan ini adalah indikasi meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi umum yang disediakan. "Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi umum yang semakin baik. Penyelenggaraan Nataru tahun ini berjalan aman, lancar, dan selamat berkat sinergi berbagai pihak," ungkap Dudy saat memberikan laporan evaluasi.
Keberhasilan dalam pengelolaan arus perjalanan Nataru tidak lepas dari peran integral posko pemantauan transportasi yang seluruhnya berjumlah 833 di berbagai wilayah Indonesia. Posko-posko ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat koordinasi arus perjalanan, tetapi juga sebagai tempat mitigasi terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan pembatalan perjalanan, seperti cuaca buruk dan keterbatasan biaya.
Kolaborasi lintas lembaga yang solid juga ditunjukkan oleh kehadiran perwakilan dari RAPI, ORARI, dan para stakeholder terkait lainnya. Sinergi ini sangat penting, terutama pada saat-saat dimana mobilitas masyarakat meningkat signifikan.
Dalam konteks pengamanan selama musim Nataru, Senkom Mitra Polri menegaskan dedikasinya melalui berbagai bentuk dukungan di lapangan. Supriyono menjelaskan bahwa Senkom tidak hanya berperan dalam pengawasan arus lalu lintas, tetapi juga dalam memastikan keselamatan masyarakat secara menyeluruh. "Kehadiran kami di lapangan bertujuan untuk mendukung kelancaran dan keselamatan, membantu masyarakat selama perjalanan mereka," tambah Supriyono.
Antusiasme Senkom Mitra Polri dalam menjaga keamanan transportasi menjadi refleksi dari tujuan lebih luas dalam mewujudkan keamanan publik yang lebih baik. Sepanjang musim liburan, keberadaan mereka dirasa penting oleh banyak pihak dalam menjaga stabilitas arus lalu lintas nasional.
Peran serta dan kontribusi dari berbagai pihak dalam kelancaran penyelenggaraan Nataru ini menandai pentingnya kolaborasi dalam skala nasional. Ini bukan hanya tentang pengamanan fisik di jalanan, tetapi juga bagaimana semua pihak dapat bekerja bersama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna transportasi.
Kesuksesan acara ini menunjukkan bagaimana kebijakan dan koordinasi yang matang dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan transportasi umum dan juga kepuasan penumpang. Di masa depan, sinergi seperti ini diharapkan terus berlanjut dan membawa kemajuan yang lebih signifikan di sektor transportasi dan keamanan nasional.
Dengan berakhirnya musim liburan Nataru, pembelajaran dari segala keterlibatan ini diharapkan akan diterapkan pada musim berikutnya, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode sibuk tersebut. Keberhasilan Nataru 2024/2025 menjadi bukti bahwa kerjasama antarlembaga adalah kunci utama untuk pengelolaan transportasi yang sukses dan berkelanjutan.